androidvodic.com

Ngasiman Djoyonegoro: Bonus Demografi Merupakan Berkah, Harus Disambut Penuh Optimisme - News

Laporan Wartawan News, Muhammad Zulfikar

News, JAKARTA - Bonus demografi dinilai akan berkah bagi Indonesia demi mewujudkan mimpi 'Indonesia Emas' di tahun 2045.

Hal itu diungkapkan Ketua Umum Gerakan Indonesia Optimis (GOI), Ngasiman Djoyonegoro pada acara HUT ke-3 GOI di Grand Ballroom K-Link Tower, Jakarta Selatan, Selasa (26/10/2021).

Simon, panggilan akrab Ngasiman Djoyonegoro, optimistis, Indonesia dengan berkah demografinya akan menjadi negara maju.

“Generasi muda adalah kunci. Bonus demografi akan menempatkan generasi muda sebagai pemegang narasi utama di Indonesia. Bonus demografi merupakan berkah yang harus disambut dengan penuh optimisme untuk mewujudkan mimpi Indonesia Emas di tahun 2045,” terang Simon, Selasa (26/10).

Baca juga: Tantangan Bonus Demografi Bisa Dimanfaatkan Lewat Pendidikan Vokasi Siswa

Simon pun mengajak seluruh anak bangsa bersatu mewujudkan mimpi Indonesia Emas 2045 dengan semangat optimisme yang menyala-nyala.

“Mari kita tunjukan optimisme bahwa, kita adalah bangsa yang tangguh. Bukan hanya mampu menghadapi tantangan, tetapi bangsa yang memanfaatkan kesulitan menjadi sebuah lompatan kemajuan,” tutur Simon.  

Pada HUT ke-3 ini, GOI mengangkat tema “Indonesia Bangkit: Bersatu, Tumbuh dan Tangguh”. Berbagai tokoh nasional, pejabat publik, petinggi TNI dan Polri, ulama, artis, serta para Ketua Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP), turut hadir dalam perayaan HUT ke-3 GIO.

Baca juga: Hadapi Bonus Demografi, Menko PMK Minta Perluasan Lapangan Pekerjaan Besar-besaran

HUT GIO ini menarik karena bertepatan dengan momentum Sumpah Pemuda 28 Oktober 2021 mendatang.

Karena itu, Ngasiman Djoyonegoro, mengatakan, pascakemerdekaan, tugas utama para pemuda adalah mengisi kemerdekaan dengan sebaik-baiknya.

“Tugas mengisi kemerdekaan adalah memberikan partisipati sebanyak mungkin dalam pembangunan bangsa, dengan cara apapun. Partisipasi mengatur-atur negara ini agar lebih sejahtera, mendidik rakyat agar mampu berdiri di atas kaki sendiri (berdikari), dan menegur kezaliman para penguasa, dan membangun kekuatan diri sendiri. Kemerdekaan harus diisi dengan kebaikan-kebaikan. Semangat optimisme harus menjadi virus yang menyebar ke seantro negeri,” kata dia.

“Semangat optimisme sejatinya sudah dipraktikkan oleh para pendiri bangsa dan pahlawan kita di masa lalu. Para pahlawan negeri ini, memiliki kesadaran bahwa bangsa ini harus merdeka dari segala penjajahan. Mereka menanam benih optimisme,” tutur Simon.

Simon juga mengingatkan di masa depan, dengan perkembangan teknologi informasi yang mengarah pada  “one village world,” lawan Indonesia bukan lagi sekadar penjajah tapi menembus batas diri agar mampu berkendara di tengah gelombang (riding the wave) masa depan.

Acara HUT itu dimeriahkan Grup Band Mantra, Tari-Tari Tradisional mengangkat budaya nusantara dari Sanggar Senja.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat