androidvodic.com

Komnas Disabilitas RI: Penyandang Difabel Masih Jadi Bahan Ejekan atau Olokan - News

Laporan Wartawan News, Eko Sutriyanto

News, JAKARTA - Hingga saat ini, jumlah penyandang disabilitas belum diketahui secara detail karena tertutupnya keluarga.

Memiliki anak atau anggota keluarga difabel masih dikonotasikan negatif, ada perasaan malu dari keluarga, dan masalah yang perlu diperhatikan banyak pihak.

Komisioner Komnas Disabilitas Republik Indonesia Kikin Tarigan Purnawirawan mengatakan, lingkungan sosial kerap kali kurang mendukung karena difabel masih menjadi bahan ejekan atau olokan.

"Permasalahan sosial adalah masalah bersama, di era kolaborasi ini dengan berbagi peran semua pihak, saya punya keyakinan masalah yang ada akan lebih mudah terselesaikan," katanya saat pelantikan Pengurus organisasi disabilitas dengan nama Difa Tangguh Polan Mandiri.

Organisasi ini akan mengelola inklusi Center yang mulai dijalankan di Kecamatan Polanharjo, Klaten, Jawa Tengah.

Inklusi adalah sebuah pendekatan untuk membangun lingkungan yang terbuka untuk siapa saja dengan latar belakang dan kondisi yang berbeda-beda.

Belum banyak masyarakat paham bahwa sekolah inklusi atau inklusi center adalah sekolah dengan metode khusus untuk mengembangkan bakat khusus yang dimiliki disabilitas.

Baca juga: Dorong Kesetaraan Penyandang Disabilitas Lewat Keterampilan Kewirausahaan

Kikin yang merupakan Komisioner Bidang II tentang Advokasi, Sosialisasi, Edukasi, dan Peningkatan Kapasitas menyatakan Komnas Disabilitas mengembangkan kelembagaan di daerah dan mendorong bentuk dukungan berupa Perda maupun SK Bupati.

Dalam kesempatan tersebut, Kikin juga menyambangi bengkel binaan Aqua Klaten yang membuat dan memperbaiki kursi roda bagi disabilitas daksa.

Selain itu, kata dia, di Desa Kranggan juga terdapat kelompok ibu-ibu disabilitas daksa yang memproduksi pisau dapur stainless steel untuk menambah pendapatan keluarga.

Baca juga: Kemensos Kecam Rudapaksa Terhadap Penyandang Disabilitas di Bandung

Plant Director Aqua Klaten, I Ketut Muwaranata mengatakan, disabilitas harus dapat kesempatan dan perlakuan yang sama, termasuk kesempatan untuk berprestasi bersama.

“Di Inklusi Center kami membantu difabel mendapatkan tambahan nutrisi, peralatan terapi yang memadai dan terpenting dukungan moral dari semua yang ada, saling menyemangati," jelas Ketut.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat