Hakim Tolak Eksepsi Arif Rahman Arifin Sidang Kasus Obstraction of Justice Lanjut Pembuktian - News
News, JAKARTA - Majelis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan memutuskan menolak eksepsi atau nota keberatan kubu terdakwa dugaan perintangan penyidikan atau obstraction of justice tewasnya Brigadir Yosua yakni mantan Wakaden B Biropaminal Divpropam Polri, AKBP Arif Rahman Arifin.
Putusan eksepsi terdakwa tersebut dibacakan oleh Ketua Majelis Hakim PN Jakarta Selatan Ahmad Suhel dalam sidang, Selasa (8/11/2022).
"Mengadili, menolak keberatan atau eksepsi penasihat hukum terdakwa untuk seluruhnya," kata Suhel dalam persidangan.
Dengan ditolaknya eksepsi Arif Rahman maka sidang dilanjutkan dengan pembuktian.
Selanjutnya, majelis hakim PN Jakarta Selatan memerintahkan kepada jaksa penuntut umum (JPU) untuk menghadirkan para saksi.
Hal itu sebagaimana tertuang dalam Pasal 156 Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana ( KUHAP) yang telah mengatur apabila sidang tetap dilanjutkan hingga vonis dijatuhkan.
"Memerintahkan kepada jaksa penuntut umum untuk menghadirkan seluruh saksi pada persidangan yang akan datang ," ucap hakim.
Adapun sidang dengan agenda pemeriksaan saksi tersebut diagendakan pada Jumat (18/11/2022) mendatang.
"Seperti yang disebutkan tadi kita akan bersidang pada tanggal 18 November 2022, sidang ditutup," kata Ahmad Suhel.
Baca juga: PROFIL AKBP Arif Rahman yang Jalani Sidang Kasus Obstruction of Justice Kematian Brigadir J Hari Ini
Diketahui, dalam perkara ini ada tujuh anggota polri yang ditetapkan sebagai terdakwa melakukan perintangan penyidikan atau obstraction of justice tewasnya Brigadir J dengan menghancurkan dan menghilangkan barang bukti termasuk CCTV.
Mereka adalah Ferdy Sambo, Hendra Kurniawan; Agus Nurpatria; Chuck Putranto; Irfan Widianto; Arif Rahman Arifin; dan Baiquni Wibowo.
Keseluruhannya didakwa melanggar Pasal 49 juncto Pasal 33 subsidair Pasal 48 ayat (1) juncto Pasal 32 ayat (1) UU ITE Nomor 19 Tahun 2016 dan/atau dakwaan kedua pasal 233 KUHP subsidair Pasal 221 ayat (1) ke 2 KUHP juncto pasal 55 ayat 1 ke (1) KUHP.
![Tersangka kasus obstruction of justice pada kasus pembunuhan berencana Brigadir J atau Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat, Baiquni Wibowo, Chuck Putranto, Irfan Widyanto, dan Arif Rahman Arifin (rompi merah, kiri ke kanan) ditunjukkan petugas kepada awak media di depan lobi Gedung Jampidum Kejaksaan Agung RI, Jakarta Selatan, Rabu (5/10/2022). Penyidik Bareskrim Polri menyerahkan 11 tersangka dan barang bukti kepada Kejaksaan Agung dalam pelimpahan tahap dua terkait kasus pembunuhan berencana Brigadir J dan obstruction of justice, yakni 5 tersangka dalam kasus pembunuhan yang salah satunya Ferdy Sambo dan 7 tersangka dalam kasus obstruction of justice yang salah satunya juga Ferdy Sambo. TRIBUNNEWS/JEPRIMA](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/pelimpahan-tersangka-kasus-pembunuhan-berencana-brigadir-j_20221006_001510.jpg)
Terkini Lainnya
Polisi Tembak Polisi
Eksepsi atau nota keberatan kubu terdakwa obstraction of justice tewasnya Brigadir J, Arif Rachman ditolak sidang lanjut ke pembuktian.
Legislator Demokrat dan PKS Setuju Pansus Skandal Mark Up Impor Beras Rp 2,7 T Dibentuk
BERITA REKOMENDASI
BERITA TERKINI
berita POPULER
Kemenkes Buka Peluang Dokter Asing Layani Pasien dicIndonesia, Ketua PB IDI Angkat Bicara
Penonaktifan NIK DKI Sampai Kapan? Ini Penjelasan Dirjen Dukcapil
Fasilitas Komisioner KPU RI Disorot Mahfud MD, Komisi II DPR Minta Pejabat Publik Jaga Kepantasan
Diuji Beban 12 Truk Seberat 360 Ton, Tol MBZ Aman Dilewati Seluruh Golongan Kendaraan
Pakar Hukum Pidana Sebut Pegi Setiawan Bisa Jadi Tersangka Lagi, Ini Pertimbangannya