Subsidi BBM Tak Tepat Sasaran Jadi Sorotan, Pemerintah Diharapkan Atur Lagi Tata Kelola Data - News
Laporan Wartawan News, Danang Triatmojo
News, JAKARTA - Persoalan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) yang banyak kontroversi dari segi distribusi dan kuota anggaran yang meyedot sebagian besar pagu APBN.
Ketua Umum DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Haris Pertama mengkritisi pengawasan subsidi dan distribusi BBM yang rendah oleh negara.
“Kita sangat heran pengawasan subsidi dan distribusi BBM oleh negara sangat rendah, lihat saja Kemenkeu pernah mengungkapkan bahwa anggaran subsidi dan kompensasi energi yang mencapai Rp502,4 triliun sebagian besar oleh orang kaya,” kata Haris dalam keterangannya, Rabu (9/11/2022).
Menurutnya subsidi tak tepat sasaran merupakan imbas dari permasalahan data. Sehingga KNPI meminta permasalah tersebut bisa diperbaiki negara dengan mengatur tata kelola.
“Kendala utama penyaluran subsidi tepat sasaran pada masalah data, maka sebaiknya pemerintah perbaiki tata kelola ini,” ungkapnya.
Ia pun berharap agar pemerintah memperkuat fungsi Pertamina sebagai pengelola tunggal subsidi BBM.
Pemerintah juga dipandang perlu menerapkan konsep pentahelix dengan melibatkan elemen masyarakat seperti ormas, OKP, jurnalis sebagai pengawas BBM bersubsidi.
Baca juga: Dibanding Malaysia, Bambang Haryo Menilai Total Subsidi BBM di Indonesia Tidak Rasional
“Pemerintah juga harus menerapkan konsep pentahelix dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat seperti Ormas, OKP, jurnalis dan sebagainya sebagai pengawas dari BBM bersubsidi,” katanya.
Terkini Lainnya
BBM Bersubsidi
Ketua Umum DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Haris Pertama mengkritisi pengawasan subsidi dan distribusi BBM yang rendah oleh negara.
Kartu Prakerja Gelombang 70 Ditutup 8 Juli, Simak Tips Lolosnya
BBM Bersubsidi
BERITA REKOMENDASI
BERITA TERKINI
berita POPULER
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiwo Serahkan Program Sosial BI ke PMI Jakarta Utara
Ikatan Alumni UII Gelar Nobar Film Alkostar, Mahfud MD Bicarakan Konsep Sukma Hukum
Tenaga Ahli Utama KSP Sebut Moderasi Beragama Jadi Modal Indonesia dalam Urusan Diplomasi
Eks Menlu RI Tegaskan Pendidikan jadi Cara Tangkal Pengaruh Radikalisme di Indonesia
SYL Sebut 3 Kali Nama Surya Paloh Dalam Pembelaannya: Hormat Ku Buat Abang Ku