NasDem Soal Reshuffle: Jokowi Jadi Presiden Didukung Partai Pendukung, Tidak Datang dari Langit - News
News, JAKARTA - Ketua DPP Partai Nasdem, Effendi Choirie atau Gus Choi meminta Joko Widodo (Jokowi) mengingat peran partai pengusung saat terpilih menjadi presiden di Pilpres 2019 lalu.
Ini sekaligus menanggapi isu reshuffle kepada tiga menteri dari NasDem.
Menurut Gus Choi, Jokowi tidak akan bisa menjadi Presiden jika tidak ada dukungan partai pengusung.
Satu di antaranya dukungan berasal dari Partai Nasdem yang turut mengusung Jokowi di Pilpres 2019 lalu.
"Yang harus dicatat adalah presiden untuk menjadi presiden itu didukung oleh partai-partai pengusung, pendukung. Dia jadi presiden tidak ujug-ujug, tidak tiba-tiba, tidak datang dari langit atau dalam bahasa agama itu kun fayakun jadilah maka jadi, itu tidak," kata Gus Choi saat ditemui di Kopi Politik, Jakarta Selatan, Sabtu (7/1/2023).
Baca juga: Bertemu Jokowi di Istana, Prabowo Subianto: Pertemuan Presiden dengan Menhan Sifatnya Rahasia
Karena itu, Gus Choi menuturkan bahwa Jokowi seharusnya juga melakukan reshuffle harus berkonsultasi dengan partai pendukung terlebih dahulu.
"Jadi presiden punya hak prerogatif yang mendukung juga punya hak gitu kan. Karena itu ketika mau mengganti atau mengangkat itu tetap melakukan konsultasi dengan pendukungnnya, berarti dengan pimpinan partai politiknya," ungkap dia.
Namun begitu, Gus Choi menyatakan NasDem tak masalah jika nantinya isu reshuffle tersebut benar.
Dia bilang, sudah menjadi resiko partai besutan Surya Paloh itu harus didepak karena mendukung Anies Baswedan.
"Bagi NasDem nggak ada masalah, kabar itu kabar bukan kabar angin atau memanf kabar beneran nah tapi kita sudah siap semua. Kita diajak siap setiap mengambil keputusan, itu kita sudah memikirkan risikonya, keuntungannya, itu sudah dihitung plus minusnya jadi gak ada masalah, cuma itu tadi saya ingin menegaskan presiden punya hak pengusung juga punya hak," pungkasnya.
Baca juga: Politikus NasDem Effendi Choirie: Presiden Harus Jawa Itu Mitos
Diketahui, Jokowi kembali tidak membantah adanya isu reshuffle kabinet Indonesia Maju.
Kali ini ia menyebut reshuffle akan dilakukan besok, tanpa menyebutkan tanggal pastinya.
"Besok. Ya besok, bisa Jumat bisa Senin bisa Selasa bisa Rabu," kata Jokowi saat mengunjungi Blok Rokan di Dumai, Riau, Kamis, (5/1/2023).
Sementara itu desakan reshuffle mengalir kuat dari sejumlah politikus PDIP terhadap menteri dari Partai NasDem.
Baca juga: Pengamat Prediksi Reshuffle Menteri dari Nasdem Bakal Terjadi, Tinggal Tunggu Waktu Saja
Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDIP Djarot Saiful Hidayat mengusulkan supaya pemerintah mengevaluasi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar.
Menurutnya evaluasi dua menteri ini tidak hanya didasarkan pada kinerjanya. Namun, asal partai menteri tersebut, yakni NasDem, juga mempengaruhi usulan reshuffle.
Usai mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden 2024, desakan terhadap partai NasDem untuk keluar dari koalisi pendukung Jokowi menguat, satu di antaranya berasal PDIP.
Terkini Lainnya
Reshuffle Kabinet
Gus Choi meminta Jokowi mengingat peran partai pengusung saat terpilih menjadi presiden di Pilpres 2019.
Kapolda Metro Ungkap Masalah dalam Pemberantasan Judi Online: Banyak Server Website di Luar Negeri
BERITA REKOMENDASI
BERITA TERKINI
berita POPULER
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiwo Serahkan Program Sosial BI ke PMI Jakarta Utara
Ikatan Alumni UII Gelar Nobar Film Alkostar, Mahfud MD Bicarakan Konsep Sukma Hukum
Tenaga Ahli Utama KSP Sebut Moderasi Beragama Jadi Modal Indonesia dalam Urusan Diplomasi
Eks Menlu RI Tegaskan Pendidikan jadi Cara Tangkal Pengaruh Radikalisme di Indonesia
SYL Sebut 3 Kali Nama Surya Paloh Dalam Pembelaannya: Hormat Ku Buat Abang Ku