Menko PMK: Menkes Turki Minta Tambahan Bantuan Vaksin Antitetanus dan Rabies - News
News, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengungkapkan Pemerintah Turki membutuhkan tambahan bantuan medis dari Pemerintah Indonesia.
Muhadjir mengatakan kebutuhan medis tersebut diungkapkan langsung oleh Menteri Kesehatan Turki kepada dirinya.
Pemerintah Turki, kata Muhadjir, membutuhkan bantuan vaksin maupun serum antitetanus dan antirabies.
"Yang sudah pasti dari Pemerintah Turki dari Menteri Kesehatan Turki minta tambahan bantuan obat-obatan terutama vaksin dan serum tetanus dan sekarang minta tambahan lagi untuk serum anti rabies," ujar Muhadjir di Base Ops Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (24/2/2023).
Permintaan bantuan medis berupa serum antitetanus dan antirabies itu, kata Muhadjir, dikarekan Pemerintah Turki sedang melakukan proses pencarian organ tubuh maupun korban meninggal.
Serum antirabies dan antitetanus itu untuk mencegah penyakit menular akibat pencarian tersebut.
"Sekarang ini sudah memasuki tahap pencarian pembongkaran reruntuhan dan organ-organ yang kemungkinan kecil masih hidup. Kemungkinan korban meninggal masih bisa ditemukan dan itu dikhawatirkan akan berkembang penyakit menular seperti biasanya terjadi pasca bencana," jelas Muhadjir.
Baca juga: Menko PMK: Indonesia Kemungkinan Terlibat pada Tahap Rekonstruksi Pascagempa Turki
Pemerintah Indonesia juga memperpanjang masa penugasan tim medis untuk membantu korban gempa Turki hingga 28 Februari 2023 mendatang.
Terdapat 119 tenaga medis yang ditugaskan dalam misi kemanusiaan di Turki.
Terkini Lainnya
Gempa di Turki
Muhadjir Effendy mengungkapkan Pemerintah Turki membutuhkan tambahan bantuan medis dari Pemerintah Indonesia.
Kapolda Metro Ungkap Masalah dalam Pemberantasan Judi Online: Banyak Server Website di Luar Negeri
Gempa di Turki
BERITA REKOMENDASI
BERITA TERKINI
berita POPULER
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiwo Serahkan Program Sosial BI ke PMI Jakarta Utara
Ikatan Alumni UII Gelar Nobar Film Alkostar, Mahfud MD Bicarakan Konsep Sukma Hukum
Tenaga Ahli Utama KSP Sebut Moderasi Beragama Jadi Modal Indonesia dalam Urusan Diplomasi
Eks Menlu RI Tegaskan Pendidikan jadi Cara Tangkal Pengaruh Radikalisme di Indonesia
SYL Sebut 3 Kali Nama Surya Paloh Dalam Pembelaannya: Hormat Ku Buat Abang Ku