androidvodic.com

Zulfan Lindan: KTA NasDem Saya Tidak Usah Diperpanjang Lagi - News

Laporan Wartawan News, Rahmat W. Nugraha

News, JAKARTA - Politikus senior Zulfan Lindan resmi menyatakan dirinya keluar dari Partai NasDem.

Adapun pernyataan tersebut disampaikannya pada acara diskusi daring Total Politik berjudul Kejutan Zulfan Lindan keluar NasDem! Prabowo Didampingi Megawati dan Anies? yang diunggah, Rabu (22/3/2023) malam.

"Dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim. Atas nama Tuhan Yang Maha Esa, saya menyatakan mengundurkan diri sebagai anggota Partai Nasdem," kata Zulfan Lindan di acara Total Politik, dikutip Kamis (23/3/2023).

Kemudian terkait dengan Kartu Tanda Anggota NasDem, Zulfan Lindan mengungkapkan bahwa tinggal menunggu masa berlakunya habis.

"KTA itu tidak usah diperpanjang karena habis sendiri," jelasnya.

Baca juga: Mundur dari NasDem, Zulfan Lindan: Mulai Sekarang Bebas dari Ikatan Parpol

Zulfan  sempat mengatakan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan merupakan antitesis Presiden Jokowi.

Hal tersebut dikatakan oleh Zulfan sebagai satu dari antara banyak alasan kenapa Partai NasDem mendeklarasikan Anies sebagai calon presiden (capres) pada Pemilu 2024.

Ia juga menegaskan NasDem telah mengkaji hal ini melalui pendekatan dialetika filsafat.

“Ini sudah kita kaji dengan filsafat pendekatan dialetika, dengan pendekatan filsafat Hegel. Pertama apa, Jokowi ini kita lihat sebagai tesis, berpikir dan kerja, itu Jokowi. Tesis kan begitu, Jokowi. Lalu kita mencari anti-tesa. Dari antitesis Jokowi ini yang cocok itu Anies. Apa artinya? Dia berpikir secara konseptualisasi,” ujar dalam acara Adu Perspektif Total Politik yang berlangsung daring, Selasa (11/10/2022) lalu. 

Dengan Anies sebagai antitesis, Zulfan berharap hal ini akan berbuntut lebih dahsyat lagi bahkan hingga pada Pemilu 2029.

Lebih lanjut, Zulfan menegaskan sosok yang ia sebut antitesis ini hanya ada pada figur Anies.

Sedangkan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto yang juga digadang-gadang maju pilpres tidak memiliki antitesis tersebut.

“Diharapkan dari dua ini dari Jokowi, kemudian dari Anies, sintesanya akan lebih dahsyat lagi nanti 2029,” ujarnya.

“Karena memang kalau misalnya Ganjar dari tesa ke tesa, enggak ada anti-tesa. Prabowo dari tesa ke tesa,” Zulfan menambahkan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat