androidvodic.com

Awal 2023, 700 Hoaks Terkait Politik Bertebaran di Platform Digital - News

Laporan Wartawan News, Ashri Fadilla

News, JAKARTA - Awal tahun 2023, tercatat ada 700 hoaks bertebaran di platform-platform digital.

Catatan itu diperoleh dalam periode Januari hingga Maret 2023.

Untuk diketahui data tertinggi tercatat pada Februari, sebanyak 256 hoaks. Mayoritas hoaks tersebut bertemakan politik.

Baca juga: Polri Cari Pelaku yang Upload Video Hoaks Kebocoran Hasil Pemilu 2024

"Hampir 70 persen bicara politik," Presidium Komite Litbang Mafindo, Lona Lalolo Krina Perangin-angin dalam webinar Menangkal Disinformasi di Tahun Politik pada Kamis (4/5/2023).

Hoaks mengenai politik itu muncul sejak Maret 2022. Hal itu karena tahapan Pemilu sudah dimulai sejak Juli 2022.

Selain itu, pada bulan-bulan sebelumnya, isu kesehatan masih menjadi sasaran empuk hoaks akibat pandemi Corona Virus Desease-19 (Covid-19).

Baca juga: Beredar Video Hoaks Data Pemilu 2024 Bocor, Idham Holik: KPU Fokus Menjalankan Tahapan Pemilu

"Di tahun 2022 kemarin, bulan Januari, Februari, sifatnya masih lebih tinggi hoaks kesehatan. Kenapa? Karena ada kasus varian Omicron," Loina.

Kemudian pada tiga bulan terakhir menjelang 2022, intensitas hoaks terkait politik dan Pemilu semakin meninggi.

"Kami melihat bahwa intensitas hoaks terkait Pemilu itu muncul di 3 bulan terakhir 2022," kata Loina.

Pola hoaks pun dipetakan Mafindo berbeda-beda setiap momentum Pemilu.

Pada Pemilu 2014, hoaks cenderung mengarah pada satu kandidat calon presiden (capres).

Kemudian pada Pemilu 2019, hoaks sudah mengarah kepada dua kandidat capres.

Baca juga: Kemenkominfo: Ramadan Momentum Masyarakat Menangkal Berita Hoaks

Berdasarkan data, total hoaks pada 2019 mencapai 226. 133 di antaranya menyerang Jokowi, kemudian 93 menyerang Prabowo.

"sebelas-dua belas yah. Sama. Jadi menyerangnya sudah kedua belah pihak," katanya.

Selain mulai menyerang dua pihak, hoaks pada Pemilu 2019 juga menyerang penyelenggara Pemilu, yaitu KPU dan Bawaslu.

"Apakah di 2024 ada upaya itu? Yes. Kita sudah lihat KPU dan Bawaslu sudah berkali-kali diserang."

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat