androidvodic.com

Lemhannas Sebut 3 Lembaga Telah Siapkan Mitigasi Eskalasi Geopolitik Signifikan Jelang Pemilu 2024 - News

Laporan Wartawan News, Gita Irawan

News, JAKARTA - Gubernur Lemhannas Andi Widjajanto mengatakan saat ini Lemhannas, Kantor Staf Presiden, dan Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas) telah menyiapkan antisipasi apabila terjadi eskalasi dinamika geopolitik yang signifikan jelang Pemilu 2024.

Andi mengatakan, ketiga lembaga tersebut tergabung dalam Gugus Tugas yang bertugas menyiapkan mitigasi-mitigasi yang dibutuhkan apabila terjadi ada eskalasi geopolitik. 

Baca juga: Gubernur Lemhannas: IKN Tingkatkan Nilai Geostrategis Lewat Pembangunan Titik Konektivitas di ALKI

Selama ini, kata dia, ketiga lembaga tersebut telah melakukan sejumlah pertemuan.

Hal tersebut disampaikannya saat konferensi pers Jakarta Geopolitical Forum VII tahun 2023 di Hotel Borobudur Jakarta pada Rabu (14/6/2023).

"Sehingga tiga lembaga tersebut, KSP, Lemhannas, dan Wantannas itu dalam situasi atau kondisi stand by, ready, siap mengusulkan mitigasi kalau terjadi eskalasi dinamika geopolitik secara signifikan," kata Andi.

Selain itu, kata dia, presiden telah meminta Lemhannas untuk melakukan kajian geopolitik secara rutin. 

Permintaan presiden itu, kata dia, disampaikan pada Oktober 2022.

Pada akhir Desember 2022, lanjut dia, Lemhannas sudah menyampaikan kajian Lemhannas tentang resiko geopolitik 2023 sepanjang tahun ke presiden.

Baca juga: Gubernur Lemhannas: Usulan Menhan Prabowo untuk Rusia-Ukraina Tekankan Solusi Damai

Setiap akhir bulan, kata dia, Lemhannas memutakhirkan resiko tersebut dan menyampaikannya ke presiden. 

Kemudian, setiap awal bulan setelah itu Lemhannas melakukan rapat koordinasi dengan 18 Kementerian/Lembaga yang relevan dengan isu-isu tersebut. 

"Pertemuan untuk membahas resiko Bulan Mei 2023 baru saja kami laksanakan kemarin dengan 18 Kementerian/Lembaga," kata dia.

Tidak Lagi Pertarungan Ideologi

Sebelumnya, Gubernur Lemhannas RI Andi Widjajanto menjelaskan dinamika geopolitik terkini dalam tayangan Podcast Lemhannas RI: Menuju Jakarta Geopolitical Forum VII/2023 di kanal Youtube Lemhannas RI dikutip Senin (12/6/2023).

Baca juga: 2 Faktor Penentu Putusan Sistem Pemilu 2024, Pakar: MK Taat UUD atau Sudah Terkontaminasi Politik

Ia menjelaskan sejak tahun 2020-an, dunia seolah-olah kembali ke era perang dingin di tahun 1980-an antata Amerika Serikat dengan Uni Soviet.

Namun demikian, kata dia, saat ini peran Uni Soviet ketika itu digantikan oleh China.

Karakter pertarungan saat ini, kata dia, mirip dengan Perang Dingin ketika itu.

"Amerika Serikat status quo-nya, China sebagai rising power-nya, pertarungan yang tidak lagi berbasis ideologi, kalau dulu barat dengan timur pilah ideologinya signifikan ya walaupun ada perbedaan ideologi yang signifikan antara AS dengan Tiongkok, tapi pertarungannya lebih kepada persaingan dagang, lebih kepada kompetisi teknologi," kata Andi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat