androidvodic.com

BAKTI Ajak Penyelenggara Telko Manfaatkan Palapa Ring Penetrasi Infrastruktur di Indonesia Timur - News

Laporan Waratawan Tribunnews, Choirul Arifin

News, JAKARTA – Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) para penyelenggara telekomunikasi bersama-sama mendukung upaya pemerataan konektivitas digital di wilayah timur khususnya mengingat maasih rendahnya penetrasi akses telekomunikasi di wilayah timur.

Ajakan itu disampaikan lewat gelaran Business Forum Palapa Ring Timur di Jakarta, Kamis (22/6/2023) sekaligus untuk menyosialisasikan layanan produk Palapa Ring Timur kepada penyelenggara jaringan telekomunikasi.

Business Forum Palapa Ring Timur menyajikan potensi daerah di timur Indonesia untuk menarik para pelaku usaha melakukan investasi di wilayah tersebut dan menghadirkan pembicara Direktur Layanan Telekomunikasi dan Informasi Badan Usaha BAKTI Kementerian Komunikasi dan Informasi Dhia Anugrah Febriansa.

Hadir pula, Staf Ahli Menteri Bidang Hubungan Antar -Lembaga Kementerian Desa Pembangunan Desa Tertinggal dan Transmigrasi Samsul Widodo, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Jayapura Gustaf Griapon, Pengelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Duarato, Belu, Nusa Tenggara Timur Suri Lebo Eduardus, dan bertindak sebagai moderator adalah Sekretaris Jenderal Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) Zulfadly Syam.

Dhia menjelaskan Palapa Ring adalah pelengkap jaringan backbone nasional sebagai fasilitas bagi para penyelenggara telekomunikasi untuk menyediakan layanan ke pelosok negeri. Para penyelenggara jaringan telekomunikasi dapat memanfaatkan Palapa Ring Timur untuk menggali potensi besar yang ada di wilayah timur Indonesia, seperti pertanian, peternakan, manufaktur, pariwisata, logistik, pertambangan, hingga kehutanan.

Baca juga: Pendaftaran Relawan Bakti BUMN Batch 4 Dibuka, Ini Syarat dan Link Daftarnya

Selain pemanfaatan Palapa Ring secara bisnis, Dhia menambahkan, para penyelenggara jaringan telekomunikasi bisa membuka peluang kerja sama dengan model Kerja Sama Pemanfaatan Aset (KSPA).

Model kerja sama ini memungkinkan BAKTI dan mitra kerja sama untuk melakukan tukar manfaat atau penggabungan infrastruktur untuk menjangkau pasar yang lebih luas.

Secara detail, Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi mengungkapkan isu yang ada di desa adalah logistik. “Pada saat akses digitalisasi semakin mudah, kita bisa mengetahui suatu daerah mengalami kelebihan suplai atau kelebihan permintaan, sehingga inflasi bisa lebih terkendali,” kata Samsul.

Selain itu, produk-produk yang ada pada daerah perdesaan juga bisa memiliki akses pemasaran yang lebih baik. Lemahnya akses pemasaran adalah salah satu poin dari isu pengembangan produk unggulan di perdesaan. Menurutnya, sebanyak 82,77 persen penduduk desa bekerja di sektor pertanian.

BUMDes juga menekankan butuhnya penetrasi dari penyelenggara jasa internet karena mendorong tren positif pemanfaatan internet, terutama untuk anak muda. “Peluang bagi BUMdes untuk mempercepat kemajuan BUMDes serta menjadi fasilitas promosi potensi wisata desa dan penguatan kapasitas sumber daya manusia,” ujar Suri.

Menurut Suri, penyedia jasa internet di perdesaan masih terbatas. Padahal, kebutuhan internet bagi masyarakat di desa untuk mempromosikan produk daerah dan pemanfaatan bagi sektor pendidikan dan kesehatan terus meningkat. Terlebih, BAKTI juga selalu mendorong pemerataan penyediaan kebutuhan internet di desa melalui pola kerja sama tiga pihak dengan pihak swasta.

Salah satu wilayah di Papua pun sudah merasakan manfaat dari kehadiran Palapa Ring. Akses internet itu, tambah Gustaf, bisa mendorong kenaikan literasi digital bagi masyarakat. “Palapa Ring meningkatkan konektivitas akses digital di Papua karena masyarakat jadi memiliki akses internet yang semakin luas,” katanya.

Dia berharap penyediaan sarana telekomunikasi oleh pihak swasta semakin masif karena kemudahan untuk berinvestasi di daerah. Kemitraan antara pemerintah daerah dan penyedia telekomunikasi yang semkin erat akan menciptaan sinergi dalam pengembangan infrastruktur dan pengembangan program sesuai kebutuhan suatu daerah.

Business Forum Palapa Ring Timur merupakan forum pertemuan para pelaku bisnis, pemerintah, pengguna internet sebagai upaya untuk menciptakan kolaborasi antar-stakeholders. Kurang lebih 30 perusahaan hadir dengan jumlah peserta lebih dari 100 orang. Selain APJII, perwakilan dari Asosiasi Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi (APJATEL) juga hadir sebagai peserta.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat