androidvodic.com

Arsjad Rasjid Sebut Perubahan Iklim Kian Perlebar Kesenjangan Masyarakat - News

News, JAKARTA - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, Arsjad Rasjid mengatakan perubahan iklim telah memperlebar kesenjangan di tengah masyarakat. 

Menurutnya perubahan iklim juga telah menyebabkan masyarakat kalangan bawah terjebak dalam kondisi yang memprihatinkan. Hal ini disampaikan Arsjad dalam acara peluncuran gerakan 5P di Jakarta Pusat, Kamis (7/9/2023).

Arsjad mengatakan bahwa manifestasi kesenjangan adalah ancaman gizi buruk yang telah menjangkau lebih dari 149,2 juta anak di bawah usia lima tahun.

Sementara itu, negara-negara berkembang menanggung beban yang jauh lebih berat daripada negara maju, sebagai akibat bencana, penyakit, konflik sumber daya, dan perdagangan manusia.

Bank Dunia pun kata dia, memprediksikan pada tahun 2050, lebih dari 140 juta orang di Afrika, Asia Selatan, dan Amerika Latin akan menjadi pengungsi karena bencana perubahan iklim yang ekstrem.

Sementara itu, penyumbang emisi terbesar saat ini berasal dari negara-negara maju, seperti Amerika Serikat sekitar 25 persen dan Uni Eropa sebesar 22 persen. 

“Dihadapkan pada kesenjangan yang mengakibatkan derajat kemanusiaan sebagian penduduk bumi terlempar dan terancam, kita perlu bertindak sekarang,” kata Arsjad dalam keterangan yang diterima.

"Kesenjangan, yang diperburuk oleh ancaman pemanasan global itu terkait erat dengan sistem yang kita bangun saat ini. Harus ada perubahan dan gerakan ini harus dimulai dari sekarang. Ini yang melandasi lahirnya Gerakan 5P Indonesia,” tambahnya.

Arsjad menegaskan, Gerakan 5P mengajak masyarakat global untuk beralih dari pendekatan pembangunan yang murni ekonomi kepada pendekatan berbasis nilai.

Tanpa nilai, lanjutnya, tidak ada kemajuan yang berkelanjutan. Sebab, wacana ekonomi kontemporer seringkali mengabaikan topik-topik penting, terkait nilai-nilai etis, keyakinan agama, aspirasi generasi muda penerus masa depan, atau aspirasi dari komunitas akar rumput.

“Gerakan ini ingin mendefinisikan kembali kemajuan, dan memastikan kemajuan itu tercapai secara etis, inklusif, dan berkelanjutan dengan menanamkan perdamaian, harmoni, dan toleransi,” katanya.

Seperti diketahui, visi kerangka pembangunan inklusif, 5P, tidak muncul mendadak. Hal itu tercetus saat percakapan mendalam Arsjad Rasjid dengan Paus Fransiskus di Vatikan, Roma, Italia pada tahun 2021. Gerakan 5P juga terinspirasi dari konsep universal Indonesia “Bhinneka Tunggal Ika,” yang menekankan persatuan di tengah keberagaman, dan “Gotong Royong,” yaitu kemitraan yang setara dan tidak mengabaikan siapapun.

Arjad Rasjid menjelaskan, setelah diluncurkan, 5P Indonesia akan terlibat aktif pada event COP-28 di Dubai, Uni Emirat Arab, pada November hingga Desember mendatang.

Melalui Alva Motor, kendaraan listrik buatan Indika Group tersebut, dengan Arsjad sebagai CEO dan President Direktur, bakal menjadi kendaraan resmi untuk mempromosikan COP-28 melalui kampanye “10.000 kilometers for good energy.”

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat