androidvodic.com

BMKG Prediksi Musim Kemarau Selesai Oktober, Hujan Mulai Turun pada November - News

Laporan Wartawan News, Rina Ayu

News, JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi musim kemarau masih berlanjut hingga Oktober.

Setelah itu atau bulan November, awal musim hujan akan tiba secara bertahap.

Baca juga: Kemarau Panjang di Wilayah Banten, KS Group Peduli Salurkan Bantuan Air Bersih untuk Warga

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan, awal musim hujan tidak terjadi secara serentak di seluruh wilayah Indonesia. 

Hal itu dikarenakan, tingginya keragaman iklim.

Sementara puncak musim hujan diprediksi akan terjadi pada bulan Januari - Februari 2024.

Baca juga: Jangan Bakar Sampah selama Musim Kemarau, Lebih Baik Pisahkan Organik dan Anorganik

"Sesuai prediksi BMKG, puncak dampak El Nino terjadi pada bulan September, namun tadi kami juga menganalisis dari data satelit yang terkini, terlihat Oktober ini nampaknya intensitas El Nino belum turun. Fenomena El Nino ini diprediksi masih akan terus bertahan hingga tahun depan," ungkap dia di Jakarta, Selasa (3/10).

Warga beraktivitas di anjungan Transjakarta di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Selasa (1/8/2023). Menurut BMKG, suhu udara akan berkisar 22 hingga 34 derajat celcius di siang hari, dengan kelembaban 50-80 persen. Sebelumnya, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyampaikan bahwa fenomena El Nino dan Indian Ocean Dipole (IOD) positif membuat musim kemarau tahun ini lebih kering dengan tingkat curah hujan rendah sampai sangat rendah. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Warga beraktivitas di anjungan Transjakarta di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Selasa (1/8/2023). Menurut BMKG, suhu udara akan berkisar 22 hingga 34 derajat celcius di siang hari, dengan kelembaban 50-80 persen. Sebelumnya, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyampaikan bahwa fenomena El Nino dan Indian Ocean Dipole (IOD) positif membuat musim kemarau tahun ini lebih kering dengan tingkat curah hujan rendah sampai sangat rendah. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Dwikorita mengatakan, level El Nino moderat akan terus bertahan dan berakhir pada bulan Februari-Maret 2024.

Ia menerangkan bahwa awal musim hujan berkaitan erat dengan peralihan Monsun Australia menjadi Monsun Asia. 

Saat ini, Monsun Asia sudah mulai memasuki wilayah Indonesia sehingga diprediksi bulan November akan mulai turun hujan.

Baca juga: Hadapi El Nino, Kemensos Beri Bantuan Tangki Air ke Wilayah Terdampak Kekeringan

"Artinya pengaruh El Nino akan mulai berkurang oleh masuknya musim hujan sehingga diharapkan kemarau kering ini segera berakhir secara bertahap. Ada beberapa wilayah yang masuk musim penghujan sebelum November dan ada yang mundur, tapi sebagian besar pada bulan November," imbuhnya.

Dalam kesempatan tersebut, Dwikorita pun mewanti-wanti masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas yang dapat memicu terjadinya kebakaran lantaran kemarau kering masih belum berakhir.

"Masyarakat dimohon selama bulan Oktober ini kondisinya masih kering, maka tidak dibakar pun bisa terbakar. Jadi jangan mencoba-coba untuk dengan sengaja atau tidak sengaja untuk mengakibatkan nyala api karena pemadamannya akan sulit untuk dilakukan," pesannya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat