UMP Kalteng 2024 Resmi Naik 2,53 Persen Jadi Rp3.261.616, Cek Perbandingan UMK Daerahnya - News
News - Upah minimum provinsi (UMP) Kalimantan Tengah (Kalteng) 2024 resmi naik menjadi Rp3.261.616.
Besaran kenaikan UMP Kalteng 2024 yang telah ditetapkan adalah Rp80.600,51 atau 2,53 persen saja dari UMP Kalteng 2023 sebesar Rp3.181.013.
Kenaikan UMP Kalteng 2024 disampaikan oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Kalteng Fairid Wadji pada Kamis (23/11/2023).
“UMP Kalimantan Tengah Tahun 2024 sebesar Rp3.261.616, UMP tersebut naik sebesar Rp80.600,51 atau 2,53 persen dari UMP Kalteng 2023,” ujar Fairid Wadji dikutip dari Tribun Kalteng, Kamis (23/11/2023).
Fairid Wadji juga mengatakan penetapan kenaikan UMP Kalteng 2024 tersebut telah sesuai dengan dengan aturan pada PP No 51 Tahun 2023.
Meski demikian, penetapan itu terbilang mundur dari batas waktu yang telah ditentukan oleh Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziah, yaitu paling lambat hari Selasa (21/11/2023) lalu.
Baca juga: UMP Dipastikan Naik, Segini UMK 2024 Daerah Jateng Jika Naik 4,02 Persen
Besaran UMP Kalteng dari Tahun 2018-2024
- UMP Kalteng 2018: Rp2.421.305
- UMP Kalteng 2019: Rp2.663.435
- UMP Kalteng 2020: Rp2.903.144
- UMP Kalteng 2021: Rp2.903.144
- UMP Kalteng 2022: Rp2.922.516
- UMP Kalteng 2023: Rp3.181.013
- UMP Kalteng 2024: Rp3.261.616
Terkini Lainnya
Upah Minimum Provinsi
Upah minimum provinsi (UMP) Kalimantan Tengah (Kalteng) 2024 resmi naik jadi Rp 3.261.616, disampaikan Kepala Disnakertrans pada Kamis (23/11/2023).
BERITA REKOMENDASI
Urutan UMP 2024 di Pulau Sumatra, Terendah Bengkulu
UMK Denpasar 2024 Diusulkan Naik 3,4 Persen Menjadi Rp 3 Juta
BERITA TERKINI
berita POPULER
Komnas HAM Singgung Dampak Negatif Konsensi Tambang Saat Jadi Narsum Diskusi PP Muhammadiyah
Jemaah Haji yang Tiba di Tanah Air akan Dipantau 21 Hari oleh Dinas Kesehatan
Tak Terima Divonis 5 Tahun Penjara, Makelar Kasus Korupsi Tower BTS Kominfo Bakal Banding
Eks Komisioner Komnas HAM Sempat Usul Koruptor Juga Dilabeli Pelanggar HAM
Komisi II DPR Sebut Pengganti Hasyim Asy'ari di KPU Tak Perlu Fit and Proper Test