androidvodic.com

Ketua Komnas KIPI Tegaskan Vaksin Polio Aman, Orang Tua Jangan Ragu Bawa Anak Imunisasi - News

Laporan Wartawan News, Aisyah Nursyamsi

News, JAKARTA - Setelah temuan kasus polio di Aceh di tahun 2022, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI kembali mencatat temuan terbaru, tiga kasus lumpuh layu (Acute flaccid paralysis/AFP) akibat polio di Jawa Tengah dan Jawa Timur. 

Dua kasus infeksi virus Polio tipe 2 ditemukan di Jawa Tengah dan Jawa Timur pada Desember 2023, sedangkan satu kasus lainnya di Jawa Timur pada 4 Januari 2024.

Padahal Indonesia telah dinyatakan bebas Polio (Eradikasi Polio) pada tanggal 27 Maret 2014.

Terkait hal ini, pemerintah pun mengimbau masyarakat untuk melakukan pencegahan, salah satunya lewat imunisasi lengkap. 

Namun, sebagian orangtua ragu untuk melakukan vaksin karena keamanan dan bisa sebabkan kematian. 

Terkait hal ini Ketua Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI)  Prof. Dr. dr. Hinky Hindra Irawan Satari, Sp.A(K), M.TropPaed tekankan tidak ada kematian disebabkan vaksin Polio. 

"Sampai saat ini tidak ada vaksin polio sebabkan kematian, entah itu di seluruh dunia, bahkan Indonesia. Tentu saja penyebabnya ada lain," tegasnya pada konferensi pers virtual yang diselenggarakan Kemenkes, Jumat (12/1/2024). 

Ia menjelaskan jika vaksin polio tidak bisa menyebabkan kematian.

Baca juga: Kementerian Kesehatan Ungkap Kondisi Tiga Anak yang Alami Lumpuh Layu karena Polio 

Vaksin polio yang diberikan adalah virus yang sudah dimatikan atau dilemahkan. 

"Kalau terjadi kematian 98 persen tidak terkait dengan imunisasi. Dari yang kemarin ya, (vaksin) Covid-19 Apa lagi polio. Kalau terjadi kematian, penyebab banyak sekali," kata dr Hinky menambahkan. 

"Dari 5 juta bayi di Indonesia ada 500 yang meninggal apapun sebabnya. Tapi tidak ada satu vaksin pun menyebabkan kematian pada bayi," imbuhnya. 

Lebih lanjut dr Hinky menjelaskan jika ada laporan kematian usai vaksinasi, maka pihaknya bakal lakukan kajian. 

"Kami kaji, pasti ada di sosial media, dikumpulkan bukti. Bahwa bukti yang ada kajian independen, tidak ada kematian terkait imunisasi, tapi pasti ada sebab lain," tutupnya.
 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat