androidvodic.com

Muktamar Ikatan Pelajar Persis Usung Tema Bernalar, Berdakwah, dan Berdaya - News

News, JAKARTA - Ikatan Pelajar Persis (IPP) menggelar Muktamar ke-6 di Garut dengan bertemakan “Memenangkan Masa Depan, Bernalar, Berdakwah, dan Berdaya”.

Acara ini dihadiri oleh pelajar dari berbagai daerah.

Terbilang ada 157 pelajar yang ikut dalam opening Muktamar yang digelar pada 28 Februari-1 Maret 2024 ini.

Selain untuk memilih ketua umum baru sebagai pelanjut estafeta perjuangan, dalam muktamar juga merancang gerakan IPP untuk satu periode ke depan.

Dalam sambutannya, Ketua Umum IPP, Rifqi Rifyal Rizaldi menjelaskan bahwa menghadapi bonus demografi yang salah satunya itu mayoritas pelajar harus ada cita-cita yang dibangun secara bersama.

Bonus demografi menjadi salah satu latar belakang, muktamar ke-6 IPP bercita-cita bernalar,berdakwah dan berdaya.

“Untuk memenangkan masa depan, seperti halnya menanam. Harus disiapkan dari sekarang,” ujar Rifqi saat memberikan sambutan.

“Seruan kepada seluruh kader pelajar persis untuk menargetkan cita-cita yang sama, bahwa masa depan adalah milik kita,” lanjutnya.

Dengan bekal nalar yang kuat, sebagai simbol bahwa ciri khas pelajar persis adalah belajar. Kemudian berdakwah, sebagai misi utama manusia. Dan pada akhirnya berdaya, sebagai implementasi keilmuan dan dampak dari dakwah.

“Ikatan Pelajar Persis harus hadir sebagai organisasi yang mapan. Mapan dengan keilmuannya serta mapan akan potensi kadernya. Agar kader Persis dapat berdampak untuk memenangkan masa depan" ujarnya.

Muktamar tersebut dibuka langsung oleh PP Persis yang diwakili oleh Bidang Tarbiyyah PP Persis.

Ust Pepen, selaku deligasi dari Bidang Tarbiyyah PP Persis mengatakan bahwa setelahnya menjadi otonom Persis, IPP akan menghadapi tantangan selanjutnya, rule of the game kerangka Jamiyyah.

Hal ini akan di musyawarahkan pada memontum muktamar.

“Potensi yang berkembang di santri Mualliminmenjadi lading amal kaderisasi bagi otonom muda Persis. Mulai dari Hima-Himi, Pemuda-Pemudi hingga IPP-IPPi. Itulah mengapa setiap otonom harus mempunyai rule of the game-nya masing-masing," ujarnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat