androidvodic.com

VIDEO Saat Gibran Ungkap Keinginan Silaturahmi dengan Ganjar dan Mahfud di Momen Ramadan - News

News, JAKARTA - Wali Kota Solo sekaligus calon wakil presiden (Cawapres) nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka mengungkapkan keinginannya bersilaturahmi di momen Ramadan 2024.

Gibran ingin bertemu paslon nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.

Putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu mengatakan, pertemuannya dengan Ganjar-Mahfud  tak lain untuk silaturahmi di bulan Ramadan.

Terlebih setelah momen Pilpres 2024, baik Gibran, Ganjar, maupun Mahfud langsung disibukkan dengan kesibukan mereka masing-masing.

Oleh karena itu, momen Ramadan ini dinilai sebagai waktu yang tepat bagi Gibran untuk bersilaturahmi.

Gibran menuturkan, sebelum gelaran Pilpres 2024, Ganjar dan Mahfud adalah pimpinannya.

Ganjar merupakan mantan Gubernur Jawa Tengah yang jabatannya berada di atas Gibran langsung yang menjadi Wali Kota Solo.

Sementara Mahfud MD sebelumnya menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan.

Untuk itu, sebagai bahawan, Gibran merasa sudah seharusnya  berinisiatif untuk silaturahmi dengan Ganjar dan Mahfud.

Pasangan Prabowo-Gibran unggul di Jawa Tengah dengan perolehan 12.096.454 suara.

Perolehan suara tersebut disampaikan Ketua Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jawa Tengah, Handi Tri Ujiono dalam rapat rekapitulasi nasional di KPU RI, Jakarta, Senin (11/3/2024).

Pasangan nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD berada di posisi kedua dengan memperoleh 7.827.335 suara.

Terakhir, pasangan nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar dengan perolehan 2.866.373 suara.

Dalam proses rekapitulasi suara di Jawa Tengah, saksi dari pasangan Ganjar-Mahfud menyatakan keberatan.

Saksi tersebut tidak mau menandatangani formulir d hasil Pilpres.

Seperti diketahui, wilayah Jawa Tengah merupakan Kandang Banteng atau basis dari pendukung PDI Perjuangan.

Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Chico Hakim menyebut, kekalahan paslon nomor urut 3 di Jawa Tengah lantaran adanya kecurangan hingga pelanggaran terstruktur, sistematis, dan masif (TSM).

Bahkan menurut Chico, aparatur sipil negara (ASN) hingga Presiden Joko Widodo diduga melakukan kampanye terselubung untuk memenangkan Prabowo-Gibran.(*)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat