androidvodic.com

Jokowi Minta Polri Transparan Tangani Kasus Vina: Tak Perlu Ditutup-tutupi - News

News - Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya ikut berkomentar mengenai kasus pembunuhan dan rudapaksa Vina Cirebon yang terjadi pada 2016 silam.

Kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit, Jokowi meminta agar Polri mengawal kasus itu hingga tuntas.

Ia juga meminta Polri mengusut kasus Vina tersebut secara transparan dan terbuka, tidak boleh ada yang ditutup-tutupi.

"Tanyakan kepada Kapolri saya sudah menyampaikan agar kasus itu betul-betul dikawal," katanya setelah meninjau Pasar Lawang Agung di Musi Rawas Utara, Sumatera Selatan, Kamis (30/5/2024).

"Transparan, terbuka semuanya tidak ada yang perlu ditutup-tutupi. Kalau ada, ya," tambah Jokowi.

Sebelumnya, kasus Vina ini menjadi viral kembali karena dijadikan film layar lebar.

Kasus Vina itu kemudian terus bergulir hingga sekarang, bahkan pelaku yang masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) selama delapan tahun kini sudah ditangkap, yakni Pegi Setiawan alias Perong.

Sebagai informasi, Vina tewas dibunuh oleh komplotan geng motor bersama kekasihnya bernama Muhammad Rizky Rudiana (Eky) pada Sabtu, 27 Agustus 2016.

Setelah kejadian tersebut, polisi menetapkan ada 11 tersangka.

Namun, hanya delapan tersangka yang berhasil ditangkap dan diadili.

Sementara, tiga orang lainnya masuk ke dalam DPO, yakni Pegi, Andi, dan Dani.

Baca juga: Penjelasan Mabes Polri soal Hilangnya 2 DPO Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

Kendati demikian, setelah Pegi ditangkap, polisi menghapus nama dua DPO lainnya, yaitu Andi dan Dani karena dianggap hanya fiktif.

Hotman Paris Minta Jokowi dan Menkopolhukam Turun Tangan

Sebelumnya, pengacara kondang, Hotman Paris Hutapea selaku kuasa hukum Vina Cirebon juga sempat meminta agar Presiden Jokowi dan Menteri Koordinator Bidang Hukum, Politik, dan Keamanan (Menko Polhukam), Hadi Tjahjanto untuk turun tangan mengawasi kasus pembunuhan Vina tersebut.

Hotman mengatakan, agar pimpinan negara memberikan perhatian, seperti pada kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat (Brigadir J) yang dibunuh oleh pimpinannya sendiri, yakni eks Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat