androidvodic.com

Super Hemat, Teknologi Hybrid Toyota Bisa Potong Biaya Operasional 50 Persen - News

Laporan Wartawan Tribunnews, Lita Febriani

News, SEMARANG - Kendaraan ramah lingkungan tengah dilirik para produsen kendaraan sebagai upaya penawaran produk yang lebih irit bahan bakar fosil.

Sebagai produsen kendaraan terbesar di Tanah Air, Toyota Indonesia bertekad untuk menyediakan teknologi elektrifikasi dengan varian yang lengkap melalui pendekatan multi-pathway mulai dari flexy-engine, FCEV, BEV, PHEV, HEV, hidrogen, biofuel hingga LCGC.

Project General Manager Toyota Daihatsu Engineering and Mnf. Co., LTD Indra Chandra Setiawan, menjelaskan pada teknologi hybrid ada taksonomi, seperti yang kita kenal dengan Micro Hybrid, start stop system yang ada di Vario, dimana kendaraan akan mati jika berhenti sepersekian detik.

Baca juga: Honda Buka Kemungkinan Hadirkan Varian All New HR-V Bermesin Hybrid di Indonesia

"Kemudian ada Mild Hybrid di Ertiga yang menggunakan Integrated Starter Generator (ISG) serta Lithium-Ion Battery yang berada di bawah kursi.

Teknologi ini tidak menambahkan motor listrik seperti halnya Full Hybrid, namun cukup efisien meningkatkan efisiensi ICE (Internal Combustion Engine) itu sampai 15 persen dari yang versi ICE-nya," tutur Indra dalam National Seminar : 100 Years of Indonesia Automotive Industry-Realizing Indonesia Net-Zero Emission, Rabu (25/5/2022).

Toyota sendiri telah mengembangkan teknologi Full Hybrid, juga dikenal sebagai Strong Hybrid di Thailand sejak tahun 1997.

Baca juga: Spesifikasi All-new Ertiga Smart Hybrid yang Meluncur di India

Tidak seperti Micro dan Mild, teknologi Full Hybrid sendiri menggunakan motor listrik yang diklaim menjadi semakin irit bahan bakar.

"Ini menggunakan motor listrik. Full Hybrid ini bisa menggerakkan kendaraan dengan motor listrik dan impactnya terhadap ekonomi bisa sampai dengan 50 persen. Ini yang kita tawarkan ke customer, bagaimana perbedaan teknologi ini juga akan berdampak pada operasional konsumen. Kita tawarkan kepraktisan dan juga efisiensinya seberapa persen kepada konsumen," jelas Indra.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat