androidvodic.com

Di Magetan Beredar Rumor Jual Beli Jabatan Kepala Sekolah - News

News, MAGETAN - Rumor jual beli jabatan Kepala Sekolah (Kasek), di Kabupaten Magetan bukan kabar baru, namun itu mendekati kebenaran.

Tidak bisa dihitung, Kasek, terutama di sekolah favorit, dari SD, SMPN dan SMAN yang menjabat hingga belasan tahun.

Konon, mereka bisa duduk hingga belasan tahun sebagai Kasek, lantaran bisa "menyenangkan" pejabat penguasa setempat.

Padahal perbuatan itu melanggar Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) dan sudah masuk dalam KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme).

"Jabatan Kasek itu paling lama dua periode, satu periode empat tahun. Tapi yang terjadi di Magetan, Kasek bisa menjabat belasan tahun di satu sekolah, terutama di sekolah favorit,"ujar seorang guru SMA Negeri yang mohon namanya tidak disebut kepada Surya, Minggu (31/1).

Mestinya, lanjut dia, setelah dua periode (8 tahun), seandainya diinginkan kembali diangkat menjadi Kepala Sekolah, Kasek ini harus dipindah ke sekolah lain untuk menjadi guru, baru kemudian diangkat menjadi Kasek.

"Intinya dari Permendiknas itu, agar Kasek itu tidak melupakan bagaimana menjadi pendidik. Dan kalau pun diangkat menjadi kepala sekolah, di sekolah yang "grade" (kelas) dibawah sekolah asal, saat dia menjabat Kasek sebelumnya,"jelas guru berperawakan kecil ini.

Dikatakannya, maksud Permendiknas itu sangat bagus, kalau memang Kasek itu berkemampuan baik, dia bisa menaikan "grade" sekolah yang masih di bawah, menjadi sekolah favorit atau maju.

Ini karena sistem pendidikan di bawah Kasek berkemampuan baik itu sangat bagus.

"Sekarang ini mana, lihat disekolah favorit seperti SMPN 1 Magetan, SMPN 1 Kawedanan, yang maju dan dikeluhkan orangtua murid, sampai ada yang melapor ke ombudsman Jatim, hanya pungutannya. Aneh, sekolah negeri dimintai uang gedung setiap tahun, setiap naik kelas,"jelasnya

Yang mencolok, lanjutnya, kasusnya sama, yang mengemuka, banyak Kasek SMP dan SMA, rangkap jabatan disekolah favorit, dan itu beberapa dikuasai suami istri.

Alhasil, pola pola dalam mengelola sekolah sama, lebih memajukan pengadaan pungutan. Hal ini yang membuat pendidikan di Magetan jadi mahal dan mundur.

" Sumber Daya Manusia (SDM) guru yang lebih bagus dan muda muda di Magetan banyak, tidak kalah dengan Kasek kasek yang menjabat sekarang ini. Hanya saja guru guru mudah itu tidak diberi kesempatan, karena tidak punya faktor X nya,"ungkap guru bahasa Indonesia ini.

Dia mendengar kabar, adanya mutasi pejabat di Pemerintah Kabupaten Magetan yang akan dilakukan dalan waktu dekat ini, termasuk mutasi sejumlah Kasek itu, juga Kadindik Kabupaten Magetan yang akan duduk di Asisten Sekretaris Daerah (Ass Sekda) Pemkab Magetan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat