androidvodic.com

Inflasi di Jawa Tengah Turun 0,69 Persen Pada Juli 2022, Ganjar Minta TPID Terus Berjaga - News

News, SEMARANG - Angka inflasi di Jawa Tengah turun tipis sebesar 0,69 persen dari bulan Juni 2022.

Tercatat pada Juli 2022, inflasi di Jawa Tengah berada pada angka 4,28 persen.

Sementara, pada Juni 2022, angka inflasi di Jawa Tengah tercatat sebesar 4,97 persen.

Menyikapi hal tersebut, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengaku masih belum merasa aman meskipun wilayahnya mengalami penurunan inflasi.

Untuk itu, Ganjar meminta agar Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) tetap menjaga angka tersebut.

“Kita belum merasa aman dengan penurunan yang terjadi, teman-teman di TPID kita minta untuk berjaga-jaga,” kata Ganjar ditemui di kantornya, Rabu (3/8/2022).

Dikatakan Ganjar, tim pengendali inflasi terus menjalin komunikasi intensif dengan Bank Indonesia untuk terus mengamati indikator-indikator yang menurunkan inflasi, seperti cabai dan bawang merah.

“Itu betul-betul kita pelototi, contoh yang volatile food yang kita coba intervensi kemarin,” kata Ganjar.

Baca juga: Anggota Komisi XI DPR: TPID Harus Bergotong-royong Perang Tekan Inflasi

Selain itu, Ganjar menyebut Pemprov Jateng turut berupaya mengendalikan harga bawang putih untuk menekan inflasi.

Pasalnya, kata Ganjar, harga bawang putih di Jateng rentan naik lantaran angka produksi masih cukup rendah.

"Karena itu Jumat kami akan datang ke Tegal. Kami kerja sama juga dengan BI. Di sana akan kita dorong peningkatan produk bawang putih karena komoditas ini rentan. Kalau produksi kita tambah, kebutuhan dalam negerinya gapnya tidak terlalu tinggi, maka ini akan bisa kita kendalikan," katanya.

Untuk mengakomodir semua upaya itu, Ganjar mengatakan pihaknya sudah memiliki aplikasi yang bisa memberikan data informasi harga komoditas.

Baca juga: Inflasi RI Tertinggi Sejak 2015, Berikut Jenis Investasi yang Bisa Jadi Pilihan

Aplikasi itu juga menyuguhkan data supply komoditas tersebut.

"Kita punya kok sistem informasi harga komoditi kita menggunakan aplikasi. Saya minta kawan-kawan di Kabupaten, Kota, dan Dinas terkait update terus menerus data itu agar kita bisa tahu," katanya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat