androidvodic.com

Kondisi Balita yang Diduga Terkena Proyektil Sudah Stabil, Ini Kata Dokter Bedah Saraf - News

News - Kondisi balita perempuan berinisial J (4) yang diduga terkena proyektil tembakan peringatan sudah membaik dan stabil.

Korban sempat menjalani operasi bedah selama 6 jam di RSUP Dr Sardjito, Yogyakarta.

Kini benda asing yang diduga proyektil telah diangkat dari tubuh korban.

Diketahui, korban sempat terjatuh dan mengalami luka di kepala saat sedang bermain di Wilayah Padukuhan Mudal, Sariharjo, Ngaglik, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Minggu (18/12/2022) sekira pukul 13.00 WIB.

Setelah diperiksa di rumah sakit dan menjalani rontgen, terlihat ada benda asing diduga mirip proyektil yang membuat kepala bayi terluka.

Baca juga: Balita Alami Luka Kepala Diduga Terkena Peluru, Polisi Sebut saat Kejadian Ada Tembakan Peringatan

Dokter Bedah Saraf RSUP Dr Sardjito, Adiguno Suryo Wicaksono menjelaskan saat operasi bedah pihaknya hanya mengeluarkan benda asing yang ada di kepala balita dan tidak mengetahui secara rinci benda tersebut.

“Bentuknya, saya juga kurang paham, saya hanya mengambil saja dan tidak memperhatikan bagaimana bentuknya,” jelasnya dikutip dari TribunJogja.com.

Adiguno mengatakan setelah benda asing diangkat langsung dibawa ke tim forensik medis RSUP Dr Sardjito.

Ia hanya mengetahui jika benda asing yang ditemukan berjumlah satu dan berukuran sekitar 8 cm.

“Anak itu ada luka di bagian belakang sebelah kanan. Kemudian, lokasi (benda asing) itu ada di otak kecil, dalamnya kurang lebih 8 cm,” ungkapnya.

Menurutnya, semua benda asing yang masuk ke tubuh akan membahayakan termasuk yang dialami korban yang masih balita.

Ketika pertama datang ke rumah sakit, kondisi korban sadar namun gelisah ketakutan.

“Datang Minggu sore, sekitar jam 18 dan diperiksa lebih lanjut, kami siapkan alat dan kami operasi subuh, Senin mulai jam lima pagi,” pungkasnya.

Baca juga: Soewardi Tewas Terkena Peluru Nyasar Anggota Satlantas Polresta Pontianak, Kapolda Kalbar Minta Maaf

Adiguno menjelaskan korban saat ini sudah dapat berkomunikasi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat