androidvodic.com

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Garut, Sidqi Al Ghifari

News - Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, Indramayu, Jawa Barat sedang menjadi sorotan setelah beredar tudingan ajaran menyimpang yang ada di dalamnya.

Bahkan, sejumlah pernyataan Pimpinan Ponpes Al Zaytun, Panji Gumilang dianggap kontroversial dan tidak sesuai syariat.

Menanggapi polemik ini, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Garut, Jawa Barat meminta para orang tua untuk tidak menyekolahkan anaknya ke Ponpes Al Zaytun.

Hal itu disampaikan oleh Ketua MUI Garut, KH Sirodjul Munir.

Baca juga: Panji Gumilang akan Datang ke Gedung Sate Hari Ini setelah Salat Jumat, Bahas Al Zaytun Bareng MUI

"Saya imbau masyarakat tidak menyekolahkan anak-anaknya ke Pesantren Al Zaytun, hukumnya haram," ujarnya kepada awak media, Jumat (23/6/2023).

Ia menuturkan, polemik yang terjadi di Pesantren Al Zaytun sudah sejak lama terjadi, sehingga selama ini terkesan dibiarkan oleh pemerintah.

MUI juga menurutnya, mencurigai adanya keterlibatan pesantren tersebut dengan organisasi yang dilarang pemerintah, yaitu Negara Islam Indonesia (NII).

Hal itu diketahui dari banyaknya kesaksian mantan jemaah dan santri pesantren tersebut.

Baca juga: Mahfud MD Bahas soal Polemik Ponpes Al-Zaytun: Pekan Depan Kita Bicarakan dengan Menteri Agama

"Di Al-Zaytun juga ada keterlibatan ajaran NII KW-IX. Memang ajarannya sesat dan menyesatkan, kemudian bughot, yaitu mendirikan negara di dalam negara, itu kan haram hukumnya," ungkapnya.

KH Munir mendesak pemerintah segera mencabut izin operasional pesantren tersebut.

Jika nantinya izin operasional pesantren tersebut telah dicabut, ucap KH Munir, maka pemerintah juga menurutnya harus mengambil alih yayasan tersebut.

"Kami mendesak pemerintah segera ambil alih, dengan mencabut izin operasional Al Zaytun," tandasnya.

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul MUI Garut Haramkan Sekolah di Ponpes Al-Zaytun, Desak Pemerintah Cabut Ijin Operasional