androidvodic.com

Kasus Antraks Merebak, Dinas Peternakan Imbau Warga Tak Lakukan Brandu untuk Ternak Sakit - News

News - Merebaknya kasus temuan penyakit Antraks pada hewan ternak yang menular ke manusia di Gunungkidul, DI Yogyakarta cukup menjadi bahan perbincangan beberapa waktu ini.

Temuan Antraks tersebut bermula ketika warga Gunungkidul menyembelih sapi yang telah dikubur.

Sapi tersebut sebelumnya mati mendadak dan langsung dikuburkan.

Setelah menyembelih sapi tersebut, dagingnya dikonsumsi oleh sejumlah orang.

Untuk melakukan pencegahan meluasnya infeksi Antraks, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Gunungkidul, mengimbau masyarakat tidak melakukan brandu.

Hal tersebut diungkapkan oleh kepala Bidang Kesehatan Hewan DPKH Gunungkidul, Retno Widyastuti.

Baca juga: Kementerian Kesehatan Sebut Penyakit Antraks Bisa Menjadi Senjata Biologis

"Ya karena brandu ini yang membuat kasus Antraks di Gunungkidul sulit berhenti," kata Retno, dikutip dari TribunJogja.com, Senin (10/7/2023).

Brandu sendiri merupakan kebiasaan warga Gunungkidul.

Brandu sendiri adalah membeli ternak milik warga secara patungan agar tak merugi.

Ternak tersebut lantas disembelih dan dagingnya dibagikan.

Menurut Retno, brandu kerap dilakukan pada ternak yang sakit.

Hal tersebut bisa berbahaya, karena ternak yang sakit bisa berdampak bagi kesehatan manusia yang mengkonsumsinya.

"Kami kerap sampaikan ke warga kalau brandu itu ya ternak sehat, jadi tidak berbahaya jika dikonsumsi," ujarnya.

Retno menambahkan, penyebaran Antraks dari ternak bermula dari proses pemotongan hewan.

Baca juga: Komisi IX DPR: Masyarakat Harus Diedukasi Masif Cara Mencegah Antraks

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat