androidvodic.com

BMKG Prediksi El Nino Berlangsung hingga Akhir Tahun, Hujan Mulai Turun Bulan November - News

News,  JAKARTA  -  Perkembangan kondisi El Nino dari data satelit terkini diprediksi masih akan berlangsung hingga akhir Oktober.

Hal itu diungkapkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati saat menghadiri rapat terbatas (ratas) yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Rabu (4/10/2023) dikutip dari tribunjogja.com dari laman BMKG.

Kemudian, pada bulan November, akan terjadi transisi dari musim kemarau ke musim hujan.

El Nino diprediksi akan tetap berlangsung hingga akhir tahun, Dwikorita menekankan ada harapan dengan masuknya angin monsun dari arah Asia mulai November.

"Alhamdulillah karena adanya angin monsun dari arah Asia sudah masuk mulai November, jadi insya allah akan mulai turun hujan di bulan November.

Baca juga: Peringatan Dini BMKG Sabtu, 7 Oktober 2023: Gelombang Tinggi di Perairan Selatan Jawa Capai 6 Meter

Artinya pengaruh El Nino akan mulai tersapu oleh hujan sehingga diharapkan kemarau kering insya allah berakhir secara bertahap", jelas Dwikorita Karnawati.

Dwikorita menghimbau masyarakat untuk berhati-hati agar tidak mengakibatkan nyala api karena kondisi masih kering sehingga jika terjadi kebakaran maka kegiatan pemadaman akan sulit dilakukan.

Dwikorita juga mengapresiasi BNPB, KLHK, TNI dan BRIN yang telah melakukan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) untuk mengurangi kabut asap dan mencegah transboundary haze.

Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLHK) Siti Nurbaya menyatakan, hingga saat ini, tidak ada pencemaran asap yang mencapai negara tetangga seperti Malaysia. Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah telah berhasil mencegah haze transboundary, atau haze lingkungan lintas batas.

Fenomena El Niño dan Perubahan Iklim adalah masalah utama selama pertemuan tersebut. El Niño dan fenomena alam lainnya telah menyebabkan cuaca ekstrim di sebagian besar wilayah Indonesia. Kondisi ini membahayakan sektor pertanian dan ketahanan pangan.

Namun, Indonesia tidak menyerah. Dalam upaya mereka untuk menemukan solusi masalah, sejumlah ilmuwan di negara ini berusaha untuk mengembangkan teknologi baru yang dapat meningkatkan ketahanan pangan.

Nugroho Widiasmadi adalah salah satu pencipta teknologi Agrokonservasi Biosoildam MA-11 yang berusaha mengatasi masalah ini. Teknologi ini dirancang untuk meningkatkan hasil panen meskipun cuaca ekstrim.

Hasil panen dapat meningkat hingga dua kali lipat, biaya produksi dapat dikurangi hingga 70 persen, dan tanah dapat dilindungi dari racun kimia. (Tribun Jogja/Iwan Al Khasni)

Sebagian artikel  telah tayang di TribunJogja.com dengan judul DATA Satelit Pantauan El Nino Penyebab Kemarau Panjang dan Cuaca Ekstrem

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat