androidvodic.com

Jenazah Korban Jatuhnya Pesawat Smart Air Disambut Isak Tangis Keluarga Saat Tiba di Pangandaran - News

News, PANGANDARAN - Isak tangis menyambut kedatangan jenazah Deni Sobali di Desa/Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Senin (11/3/2024) siang.

Deni Sobali merupakan korban jatuhnya pesawat Smart Air di Binuang, Nunukan, Kalimantan Utara.

Setelah ditemukan, jenazah Deni Sobali langsung diterbangkan ke Jakarta lalu dibawa ke kampung halamannya di Pangandaran menggunakan mobil ambulance.

Sesampainya di rumah duka, jenazah Deni disambut duka oleh keluarga korban dan ratusan warga setempat.

Saat jenazah Deni diturunkan dari mobil ambulance, tangis sedih menyelimuti keluarga dan kerabat terdekat korban.

Mereka, terlihat berduka menangis histeris. Bahkan, satu keluarga sempat jatuh pingsan dan harus digotong dibawa ke dalam rumah.

Baca juga: Jenazah Deni Sobali, Korban Jatuhnya Smart Air di Nunukan Diterbangkan ke Pangandaran Jawa Barat

Meskipun demikian, ratusan warga tetap melangsungkan takziah di sekitar rumah duka dan melaksanakan sholat jenazah di mesjid serta mengantar pemakaman di TPU terdekat.

Mertua almarhum Deni Sobali, Atang Aripin (52) mengatakan, pihaknya tidak ada tuntutan apa-apa meski menantunya meninggal dunia akibat jatuh dari pesawat.

"Saya dan keluarga menerima ikhlas, sekarang tinggal menunggu sampai pemakaman setelah disalatkan terlebih dahulu," ujar Atang kepada sejumlah wartawan di rumah duka di Desa Cijulang Kabupaten Pangandaran, Senin (11/3/2024) siang.

Baca juga: Pesawat Smart Air Jatuh, Awak Ditemukan Setelah Pilot Buat Asap SOS

Menurutnya, Deni meninggal dunia di usia sekitar 34 tahun dan meninggalkan istrinya bernama Inna Hasanah serta dua anaknya yang masih cukup kecil.

"Kalau anaknya, Hafizh Kahfi L Azab (10) dan Muhamad Dwicakra Alfatih (4)," katanya.

Deni Sobali merupakan seorang teknisi warga Kabupaten Pangandaran yang menjadi korban pesawat Pilatus Smart Aviation type PC6 PK-SNE yang jatuh di Binuang, Nunukan, Kalimantan Utara.

Informasi yang diterima, awalnya pesawat perintis tersebut hendak membawa bahan kebutuhan pokok (sembako).

Kemudian, tidak lama dilaporkan hilang kontak setelah lepas landas dari bandara Internasional Juwata Tarakan pada Jumat (8/3/2024) pukul 08.25 Wita.

Ada korban lain dari pesawat Smart Air yang jatuh ini, yakni Capt M Yusuf (29) dari Kluster Botanical Garden III No. 9, Bekasi Selatan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat