androidvodic.com

Perjuangan Siswi di Purbalingga Alami Kram Perut, Drop Tetap Semangat Ikut Tes UTBK di dalam Mobil  - News

News, PURWOKERTO - Pantang menyerah, peserta UTBK Unsoed, Nayla Rahma Nur Aziizi tetap ikut tes pada hari terakhir gelombang I, Selasa (7/5/2024) siang meski sakit

Karena kondisinya yang tidak memungkinkan naik ke lokasi ujian di ruang komputer dua di lantai tiga, Nayla melaksanakan tes UTBK dari dalam mobil.

Indah Werdiningrum dan Sigit Yusmanto, orang tua Nayla, mengatakan anaknya mengalami kram perut hebat, Sabtu (4/5/2024). 

Nayla siswa asal Desa Sidakangen, Kecamatan Kalimanah, Kabupaten Purbalingga itu kemudian dibawa ke rumah sakit terdekat untuk dirawat. 

Diagnosa awal, Nayla mengalami masalah pencernaan dan opname sejak Sabtu sampai Senin (6/5/2024) di RS At-Tin Purbalingga

"Tensinya drop, demam dan lemas sehingga disarankan opname saat itu juga," ujar Sigit kepada Tribunbanyumas.com, sebagaimana dalam rilis.

Pada saat dirawat, Sigit kemudian teringat anaknya akan melaksanakan tes UTBK di Unsoed

Oleh karena itu, pada senin siang (6/5/2024), dirinya berinisiatif menelpon panitia UTBK Unsoed mengabarkan kondisi anaknya dan mencari informasi dispensasi atau keringanan pelaksanaan UTBK.  

Pihak panitia UTBK Unsoed mengkonfirmasi bahwa Nayla akan dibantu tetap dapat mengikuti tes UTBK

Sigit pun berkonsultasi dengan dokter yang merawat anaknya apakah diperbolehkan anaknya ikut tes UTBK.

"Dokter sebenarnya menyarankan agar Nayla tetap dirawat dulu dan tidak merekomendasikan untuk ujian, apalagi Nayla waktu itu masih diinfus. Namun anak saya tetap ingin ikut UTBK, sehingga kami mengajukan pulang dari rumah sakit atas permintaan sendiri. 

Baca juga: Bayar Rp 3 Juta, Bocah SD Salatiga Study Tour ke Jakarta Naik Pesawat, Mampir Kompleks Senayan

Dari panitia UTBK Unsoed juga bersedia memfasilitasi dan tetap melayani anak saya dengan kondisi sakit," katanya. 

Nayla yang merupakan siswa SMA 2 Purwokerto ini memiliih tes UTBK Unsoed dan memilih prodi di jurusan Teknologi Industri Pertanian di UGM sebagai pilihan pertama dan Ilmu Gizi di Unsoed sebagai pilihan ke dua. 

Sigit dan Indah berharap, perjuangan anaknya yang pantang menyerah dapat membuahkan hasil. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat