androidvodic.com

Kemenag Minta Guru PAI Awasi Siswa dalam Bermedia Sosial - News

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

News, JAKARTA - Sikap toleransi yang tinggi tentunya diperlukan dalam menjalani kehidupan beragama di Indonesia, hal inilah yang harus terus digaungkan untuk bisa menjaga persatuan bangsa.

Banyak pihak kini berlomba untuk saling mengingatkan betapa pentingnya moderasi beragama demi menghindari gesekan yang kerap muncul akibat ulah oknum yang tidak bertanggung jawab.

Perlu diketahui, saat ini banyak oknum yang sengaja menyebarkan ujaran kebencian untuk memecah belah bangsa.

Padahal negara ini sangat menjunjung tinggi perbedaan melalui semboyannya 'Bhinneka Tunggal Ika'.

Nah, oknum-oknum ini tidak hanya muncul secara fisik saja, namun juga di media sosial.

Staf Khusus Menteri Agama Bidang Media dan Komunikasi Publik Wibowo Prasetyo pun menjelaskan bahwa saat ini, moderasi beragama merupakan salah satu solusi terbaik dalam mengantisipasi potensi konflik yang ada di negara ini akibat banyaknya keberagaman yang dimiliki. 

Baca juga: Isi Aturan Kemenag soal Penanganan dan Pencegahan Kekerasan Seksual di Satuan Pendidikan

"Potensi konflik di Indonesia sangat tinggi karena beragamnya agama, ras, etnis dan sebagainya, untuk itu implementasi moderasi beragama menjadi sesuatu hal yang penting sebagai upaya untuk meminimalisir hal itu," kata Wibowo, dalam acara bertajuk 'Sosialisasi Penguatan Moderasi Beragama bagi Guru Pendidikan Agama Islam', Jumat (14/10/2022). 

Menurutnya, saat ini media sosial tidak hanya memiliki peran sebagai media komunikasi saja, namun juga menjadi akselerator dalam mentransformasi informasi kepada masyarakat. 

Oleh karena itu, masyarakat perlu meningkatkan kesadaran mereka bahwa dunia digital membutuhkan literasi digital.

Hal ini bertujuan untuk menjaga agar kehidupan beragama di Indonesia tidak terpengaruh pada apapun yang ada dalam media sosial

"Harus diakui bahwa keberadaan media sosial ini dapat mempercepat penyebaran informasi ke masyarakat, maka pentingnya di sini perlu dilakukan kontra narasi yang memuat moderasi beragam di media sosial," jelas Wibowo.

Terkait hal ini, Wibowo kemudian mengingatkan kepada seluruh guru Pendidikan Agama Islam (PAI) untuk mengawasi peserta didik dari pengaruh paham ekstrimisme dan populisme berbasis agama yang kerap disebarkan di media sosial.

"Ini penting guru PAI untuk selalu mengawasi peserta didiknya dari pengaruh negatif media sosial," tegas Wibowo. 

Sementara itu, Kepala Bidang Pendidikan Agama Islam Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah, Imam Buchori menekankan bahwa guru PAI harus menjadi penggerak dalam kampanye moderasi beragama di sekolah.

"Ini perlu dilakukan oleh guru PAI untuk terus mendidik peserta didik dengan nilai moderasi beragama sejak dini," kata Imam.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat