androidvodic.com

Usman Hamid Rilis Lagu Munir, Ingatkan Janji Pemerintah Jokowi Usut Pembunuhan Aktivis HAM Tersebut - News

News - Usman Hamid bersama Once Mekel meluncurkan lagu “Munir” untuk memperingati 19 tahun pembunuhan Munir Said Thalib, seorang aktivis hak asasi manusia (7 September 2004-2023).

Sesuai judulnya, lagu itu bercerita soal Munir yang menolak dibungkam suaranya dan menyatakan dirinya tetap “ada”, dan bahkan mendapat dukungan yang berlipat ganda.

“Lagu ini berpesan, meski kita sudah lelah dengan segala kekerasan dan kebohongan, perjuangan tidak boleh lekang oleh waktu,” kata Usman.

“Buat gue lagu ini kontribusi yang berarti untuk perjuangan hak asasi manusia di Indonesia. Gue bangga bisa menjadi bagian di dalamnya,” timpal Once.

Sejumlah pegiat seni dan musisi ikut menyambut peluncuran lagu Munir.

Sutradara film Riri Riza mengatakan, “musik adalah pernyataan. Pembungkaman pejuang HAM Munir Said Thalib, hampir 20 tahun lalu kembali digaungkan Usman Hamid melalui karya musik yang menghentak."

"Lagu ini bisa menjadi pengisi relung jiwa agar terus menjaga luka yang belum sembuh dan memperjuangkan keadilan bagi Munir," ucap Riri Riza.

Baca juga: 19 Tahun Pembunuhan Munir, KASUM: Kalau Kita Dibilang Mempolitisasi Calon-calon Presiden, Kebalik!

Gitaris dari kelompok musik indie Efek Rumah Kaca Reza Ryan menilai lagu "Munir" secara musikal dan lirikal bisa mewakili perasaan kegeraman tentang bagaimana suatu otoritas bisa melakukan konspirasi yang begitu kejam dan jahat terhadap warga negara, terutama yang vokal dan dianggap merintangi kepentingan otoritas tersebut.

"Kita melihat bagaimana Mas Usman Hamid secara cerdas merangkai harmoni dan interval, terutama interval b5 (flatted fifth). Interval ini juga disebut diabolus in musica (the devil in music), suatu interval musik yang menimbulkan suasana kelam, sekelam kasus Munir," terang Reza.

Selain Once, Usman melibatkan Paduan Suara Mahasiswa Universitas Trisakti (PSMUT) untuk menyanyikan beberapa bagian dari lagu tersebut, khususnya di bagian reff yang menggaungkan suara Munir bahwa “Aku ada dan berlipat ganda.”

Lagu ini mengajak masyarakat untuk mengingatkan janji Pemerintah khususnya Presiden Joko Widodo dalam menyelesaikan kasus pembunuhan Munir.

Ketika menemui para pakar hukum dan HAM di Istana Negara, 22 September 2016, Jokowi pernah berjanji akan menuntaskan kasus Munir.

Sejumlah musisi yang mendukung Usman dalam produksi rekaman lagu Munir adalah Akbar Kelana Halim (bass, gitar, mixing), Dwi Yudha (gitar), Rama Moektio (drum), Kis Winarko (bass), dan Estu Pradhana (keyboard).

Lirik lagu ini bermula dari ingatan Usman ketika ia bersama keluarga dan sahabat Munir pergi menjenguk jenazah Munir di mortuarium atau rumah pembaringan jenazah di bandara Schipol, Amsterdam, 9 September 2004.

Bagi Usman, "Munir" adalah lagu ketiga yang dirilis.

Sebelumnya, ia merilis lagu berjudul “Sakongsa” yang menyoroti kebobrokan penegak hukum dan “Terlepas” dalam rangka memperingati 25 tahun Reformasi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat