Terkini Lainnya
TAG
Credit Suisse lembaga keuangan berbasis di SwissCredit Suisse lembaga keuangan berbasis di Swiss read less
3.000 karyawan perbankan Credit Suisse cabang Swiss tengah bersiap menghadapi pemutusan hubungan kerja
Credit Suisse akan mengambil langkah pemutusan hubungan kerja atau PHK terhadap 80 persen staf yang berbasis di Hong Kong mulai pekan ini.
Pemangkasan karyawan di unit sekuritas Credit Suisse bertujuan untuk menekan biaya operasional di perusahaan patungannya.
Suku bunga tinggi masih berpotensi menjadi opsi yang akan diambil dan sekaligus berdampak secara global.
analis memperkirakan kebijakan PHK di perbankan global masih ada di semester kedua tahun ini.
Pemangkasan jumlah karyawan bertujuan untuk menekan biaya operasional di perusahaan patungannya.
UBS Group mengumumkan PHK terhadap 30 persen staf atau sekitar 35.000 karyawan Credit Suisse mulai Juli 2023.
Pemangkasan karyawan dilakukan sebagai bagian dari pengambilalihan Credit Suisse.
JPMorgan juga telah memangkas 500 karyawan yang bekerja di departemen konsumen, perbankan komersial, manajemen aset
Perbankan Credit Suisse yang bangkrut resmi menutup layanan operasionalnya mulai pekan depan tepatnya pada Senin (12/6/2023).
Adanya perlambatan perekonomian dunia akibat perang Rusia – Ukraina dan kenaikan suku bunga bank sentral, menekan kinerja perbankan global.
Obligasi AT1 senilai lebih dari 95 miliar yen dimiliki sekitar 1.500 pemegang obligasi di Jepang menjadi tidak berharga.
Kepala Merger dan Akuisisi Credit Suisse Group AG untuk Asia Tenggara Lim Zi-Kuan akan meninggalkan perusahaan setelah 20 tahun bekerja di sana.
Mengingat bahwa merger tersebut menciptakan tumpang tindih yang signifikan,diperkirakan PHK akhir dapat mencapai kelipatan dari jumlah tersebut.
Bank Sentral Eropa atau ECB juga masih menaikkan suku bunga acuan dan berdampak terhadap kecemasan investor terkait tekanan sektor perbankan.
Krisis perbankan di Amerika Serikat dan Eropa diyakini tidak akan berdampak terhadap industri perbankan di Indonesia.
Deutsche Bank menghadapi kekhawatiran keruntuhan setelah saham turun 11 persen pada Jumat (24/3/2023).
Maret 2023 ini, pasar saham global dilanda ketidakpastian tinggi setelah krisis yang menimpa Silicon Valley Bank di AS dan Credit Suisse di Eropa.
Bank Nasional Saudi sebagai pemegang saham terbesar Credit Suisse mengaku telah terpukul dengan kerugian sekitar 80 persen atas investasinya.
UBS berencana mengakuisisi Credit Suisse demi meredam kepanikan investor. Tetapi kondisi pasar masih belum stabil.