Terkini Lainnya
TAG
Polisi juga masih menunggu hasil uji laboratorium dari makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan tersebut.
Per Rabu (12/6/2024), Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sukabumi sudah mencatat ada 136 orang jadi korban.
136 orang warga dua kecamatan yakni Kecamatan Curugkembar dan Kecamatan Sagaranten, Kabupaten Sukabumi, menjadi korban keracunan massal
Nasyifa bocah 9 tahun asal Desa Mekartanjung, Kecamatan Curugkembar, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, meninggal dunia diduga akibat keracunan makanan.
Dinas Kesehatan Kota Bogor mengatakan, makanan yang diduga membuat keracunan massal adalah makanan di acara haul
Pemkot Bogor tak ingin kecolongan lagi dengan langsung melakukan perawatan intensif korban keracunan massal di kelurahan Cipaku.
Kasus ini terjadi di wilayah Kampung Babakan Baru RT 001 RW 012, Kelurahan Cipaku, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor.
Para korban mengalami gejala mual, muntah, pusing, diare, dan sesak napas. Mereka baru mengalami gejala tersebut saat memasuki waktu maghrib.
Sebanyak 15 warga di Kalurahan Kenteng, Kapanewon Ponjong, Gunungkidul, keracunan makanan yang diduga terjadi saat buka puasa bersama.
Kegiatan bagi-bagi takjil di Jember, Jawa Timur, pada Minggu (31/3/2024) sore, diduga menjadi penyebab keracunan massal.
Puluhan warga Jember menjalani perawatan di puskesmas karena keracunan makanan. Mereka sempat mengkonsumsi takjil yang dibagikan di pinggir jalan.
Puluhan warga tersebut diduga keracunan usai menyantap takjil buka puasa yang dibagikan oleh sebuah komunitas pada Minggu (31/3/2024).
Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat (KBB) sudah menerima hasil uji laboratorium sampel penyebab keracunan massal yang dialami sejumlah siswa SD.
Makanan kemasan merek Daya berupa aci yang ditaburi serbuk cabai kering yang dikonsumsi murid SD di dua kecamatan di Jawa Barat mengandung sianida.
Kasus keracunan makanan kembali terjadi di Kabupaten Sukoharjo, tepatnya di Desa Gentan Rt 02 Rw 07, Kecamatan Bendosari.
Puluhan orang itu mengalami sakit perut, muntah, dan diare setelah menyantap makanan dari salah satu warga yang sedang menggelar syukuran.
Puluhan murid SD dan MI di Kabupaten Sukabumi diduga keracunan makanan ringan, Senin (26/07/2024). Penjual makanan ringan diperiksa polisi.
Sebanyak 23 warga Klaten mengalami keracunan makanan. Mereka sempat membeli pecel di pasar Pedan. Empat korban masih dirawat di Puskesmas dan RS
Sebanyak 59 orang di SMK Muhammadiyah 3 Gemolong mengalami keracunan usai menikmati makanan ringan saat kegiatan pengajian sekolah, Senin (12/2/2024).
Puluhan siswa SMK Muhammadiyah 3 Gemolong mengalami keracunan diduga usai mengkonsumsi snack di acara pengajian. Mereka telah dievakuasi ke puskesmas