Terkini Lainnya
TAG
Pesawat-pesawat Super Tucano tersebut diketahui sempat dihentikan sementara operasionalnya setelah insiden kecelakan di Pasuruan.
Sejumlah pesawat Super Tucano di jajaran Sakdron Udara 21 Lanud Abdulrachman Saleh Malang telah kembali dioperasionalkan dengan pengawasan ketat.
Agung mengatakan, saat ini tim investigasi yang sudah dibentuk sedang melaksanakan pemeriksaan secara fisik.
Agung mengatakan hingga saat ini belum ada bagian dari pesawat yang dikirim ke pabrikan Super Tucano di Brazil untuk diinvestigasi.
Dengan menggunakan kata berbahasa jawa, Gustaf mengungkap kondisi kebatinannya ketika mengetahui jatuhnya pesawat
Asabri menyerahkan Rp 2,2 miliar manfaat jaminan kecelakaan kerja kepada keluarga korban pesawat Super Tucano TNI AU dan korban penembakan KKB Papua.
Marsekal Pertama (Marsma) TNI Fairlyanto dimutasi dari jabatannya sebagai Komandan Lanud Abdulrachman Saleh Malang.
Dalam kesempatan itu, Pangima TNI juga menyampaikan penghormatan terakhir kepada para prajurit yang telah berkorban jiwa raga demi tugas negara.
Bangkai pesawat Super Tucano itu, kata dia, rencananya akan dipotong-potong beberapa bagian agar mudah diangkut.
Agung mengatakan FDR tersebut saat ini sudah berada di Lanud Abdulrachman Saleh Malang.
Pesawat tersebut dilengkapi senjata internal berupa Senapan Mesin Berat (SMB) jenis FN Herstal M3P.
Dalam insiden jatuhnya pesawat Super Tucano di Pasuruan pada Kamis (16/11) lalu, 4 prajurit TNI AU dinyatakan gugur.
Flight Data Recorder pesawat Super Tucano telah dibawa ke Pangkalan Udara (Lanud) Abdulrachman Saleh.
Mengenang 4 penerbang Super Tucano TNI AU yang gugur di Pasuruan. Marsma Subhan pimpin pengiriman bantuan kemanusiaan ke Palestina.
Untuk itu, kata dia, TNI AU akan membantu semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan yang dimiliki TNI AU.
Saat ini, kata dia, pesawat militer khususnya seperti Super Tucano, sudah dilengkapi dengan FDR di mana biasanya pesawat militer tidak dilengkapi
Kadis Penerangan TNI AU Marsekal Pertama R Agung Sasongkojati mengatakan seluruh rangkaian kejadian tersebut terekam dalam Flight Data Recorder (FDR).
Terdapat 2 Emergency Locator Transmitter (ELT) yang berbunyi dalam waktu berbeda saat insiden jatuhnya 2 pesawat tempur TNI AU Super Tucano.
Satu per satu pelayat berbondong-bondong memberikan ucapan belasungkawa kepada kerabat keluarga, orang tua dan istri almarhum
Dikatakan Gufron, jatuhnya 2 pesawat Super Tucano di Bromo menggenapi jumlah Super Tucano TNI AU yang jatuh menjadi 3 pesawat.