androidvodic.com

Prospek Bisnis Itaewon Diprediksi Suram Pasca Tragedi Halloween yang Tewaskan Ratusan Orang - News

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

News, SEOUL - Sejak menetap di Korea Selatan (Korsel) pada 2005, Chris Truter mendirikan sebuah restoran yang didedikasikan untuk selalu mengingat masakan negara asalnya, Afrika Selatan (Afsel).

Restoran itu dia dirikan di kawasan Itaewon di Kota Seoul, segera setelah dia menikahi seorang wanita warga Korea.

Restorannya yang bernama Braai Republic dia buka dengan harapan dapat menawarkan makanan bergaya rumahan kepada beberapa imigran Afsel yang sering terpinggirkan di Korsel.

Restoran ini cepat dikenal luas karena mulai sukses menarik pelanggan warga Korea yang suka berpetualang dan ingin mencoba cita rasa unik makanan Afrika.

"Restoran ini berjalan dengan baik selama 8 tahun, cukup untuk membuka cabang lain di Pyeongtaek, saat pandemi melanda dan hampir membuat kami gulung tikar. Saya harus menggunakan semua tabungan saya untuk menjaga agar bisnis ini tetap berjalan, penghematan selama 10 tahun yang sia-sia," kata Truter.

Setelah menguras seluruh tabungannya, akhirnya bisnisnya itu pun perlahan mulai stabil dan dilirik banyak pelanggan.

"Tapi untungnya, bisnis kami perlahan pulih seiring berjalannya waktu karena semakin banyak pelanggan yang mulai mengunjungi Itaewon," jelas Truter.

Baca juga: Tur Kuliner Chef Prancis Ini ke Itaewon Berakhir Tragis Saat Perayaan Halloween

Tepat ketika dirinya mengira restoran itu mulai pulih, ia mengatakan bahwa kemungkinan untuk sementara waktu 'ia akan banyak rehat', karena tragedi mematikan saat malam Halloween pada 29 Oktober lalu telah terjadi.

Lokasi kerumunan maut itu hanya berjarak sekitar 290 meter dari restoran miliknya.

Pakaian dan wig yang diambil oleh polisi dari lokasi ledakan kerumunan Halloween yang mematikan yang menewaskan lebih dari 150 orang di distrik Itaewon dipajang di gimnasium untuk dikumpulkan oleh kerabat korban, di Seoul pada 1 November 2022. - Setidaknya 156 sebagian besar orang-orang muda tewas, dan lebih banyak lagi yang terluka, dalam gelombang kerumunan yang mematikan akhir 29 Oktober di pesta Halloween pasca-pandemi pertama di distrik kehidupan malam Itaewon yang populer di Seoul.
 (Photo by Anthony WALLACE / AFP)
Pakaian dan wig yang diambil oleh polisi dari lokasi ledakan kerumunan Halloween yang mematikan yang menewaskan lebih dari 150 orang di distrik Itaewon dipajang di gimnasium untuk dikumpulkan oleh kerabat korban, di Seoul pada 1 November 2022. - Setidaknya 156 sebagian besar orang-orang muda tewas, dan lebih banyak lagi yang terluka, dalam gelombang kerumunan yang mematikan akhir 29 Oktober di pesta Halloween pasca-pandemi pertama di distrik kehidupan malam Itaewon yang populer di Seoul. (Photo by Anthony WALLACE / AFP) (AFP/ANTHONY WALLACE)

"Tidak ada yang mau pergi ke jalan utama Itaewon, rasanya mengerikan. Anda memikirkan semua anak yang meninggal, dan itu tidak terdengar menyenangkan. Anda datang ke sini untuk bersenang-senang, namun restorannya dekat dengan tempat seseorang meninggal, tidak ada yang mau makan di sini," tegas Truter.

Baca juga: Respon Polisi Korea atas Tragedi Pesta Halloween Itaewon Menyisakan Keraguan

Dikutip dari Koreaherald, Selasa (8/11/2022), Truter merupakan salah satu dari banyak pemilik bisnis di Itaewon yang mengkhawatirkan insiden yang terjadi baru-baru ini di Itaewon akan berdampak negatif terhadap bisnis di daerah tersebut.

Sa hyun-yong, pemilik Big Tom, sebuah toko pakaian ukuran plus untuk pria yang terletak tepat di seberang lokasi kejadian, menyuarakan keprihatinan yang sama.

"Pelanggan kami sebagian besar terdiri dari orang-orang berusia 20-an dan 30-an. Dengan begitu banyak nyawa yang hilang tepat di seberang toko, saya bertanya-tanya apakah orang masih ingin berbelanja pakaian di sini lagi untuk waktu yang lama," kata Sa.

Baca juga: Seperti Itaewon, Potensi Bahaya juga Ada di Kereta Bawah Tanah Seoul yang Ramai

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat