androidvodic.com

Pusat Perbelanjaan Sepi? APPBI Sarankan Untuk Lakukan Inovasi Ini - News

Laporan Wartawan News, Dennis Destryawan

News, JAKARTA -- Sejumlah pusat perbelanjaan sepi pengunjung. Bahkan, Plaza Atrium Senen dijual karena dinyatakan pailit pada 16 Agustus 2023.

Pasar Tanah Abang pun sempat disebut mati suri beberapa waktu lalu.

Menyikapi itu, Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja menerangkan terjadinya perubahan karakteristik masyarakat untuk berbelanja.

Baca juga: JF3 Food Festival Ke-18: Jelajah Kuliner Nusantara di La Piazza, Summarecon Mall Kelapa Gading

Perubahan itu didorong karena selama pandemi Covid-19, masyarakat lebih suka berbelanja online.

"Keperluan belanja selama pandemi Covid-19 telah dapat tergantikan oleh e-commerce atau belanja online," ujarnya saat dikonfirmasi Tribunnews di Jakarta, Senin (2/10/2023).

Alphonzus menambahkan, pentingnya pusat perbelanjaan atau mal menyediakan fasilitas publik untuk tempat masyarakat melakukan interaksi sosial.

"Jika tidak mampu menyediakan fasilitas tersebut maka tidak akan dipilih dan akan ditinggalkan oleh para pelanggannya," tutur Alphonzus.

Selain itu, pusat perbelanjaan harus dapat berinovasi dengan menyediakan ataupun memberikan experience atau pengalaman kepada para pelanggannya, bukan lagi hanya sekedar menyediakan ataupun memberikan fungsi belanja saja.

"Customer experience ataupun customer journey dapat diciptakan dari konsep gedung dan juga tenant mix," kata Alphonzus.

Fungsi lain dari Pusat Perbelanjaan akan selalu berubah dari waktu ke waktu karena Pusat Perbelanjaan sangat erat dengan gaya hidup cepat sekali berubah setiap waktu.

Baca juga: Pahlawan Bulu Tangkis Olimpiade dan All England Meriahkan Turnamen Aeon Mall Badminton Cup 2023

"Masyarakat Indonesia juga memiliki budaya yang senang berkumpul baik bersama keluarga, sanak saudara, teman, kolega, komunitas dan lain sebagainya maka oleh karenanya pusat 0erbelanjaan harus memiliki fasilitas untuk kebutuhan masyarakat tersebut baik dalam bentuk konsep gedung maupun tenancy mix (kelengkapan campuran/bauran penyewa)," imbuh Alphonzus.

Saat ini, lanjut dia, pusat perbelanjaan yang mampu dan telah berhasil memberikan fungsi lain dari sekedar fungsi belanja saja sehingga diminati dan banyak dikunjungi oleh masyarakat bahkan tingkat kunjungannya telah mencapai 100 persen.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat