androidvodic.com

Palestina: Israel stop listrik, air, BBM ke Gaza sampai Hamas bebaskan sandera- 'Rumah sakit berisiko jadi kamar jenazah' - News

Krisis kemanusiaan melanda Gaza karena rumah sakit-rumah sakit, yang menjadi tempat ribuan korban luka dirawat dan berjuang untuk tetap hidup, kehabisan pasokan listrik.

Satu-satunya pembangkit listrik di Gaza berhenti beroperasi sejak Rabu (11/10) karena kekurangan bahan bakar minyak (BBM). Israel telah menyetop seluruh pasokan bahan bakar, air dan makanan ke Gaza sejak beberapa hari sebelumnya.

Menteri Energi Israel, Israel Katz mengatakan bahwa pengepungan Gaza tidak akan mereka akhiri hingga warga mereka yang disandera Hamas dibebaskan.

Melalui sebuah unggahan di media sosial, Katz mengatakan tidak ada "saklar listrik yang akan dinyalakan, tidak ada hidran air yang dibuka, dan tidak ada truk bahan bakar yang boleh masuk" sampai "korban penculikan" bebas.

Jalur Gaza menjadi rumah bagi 2,2 juta orang, wilayahnya terbentang sepanjang 41km, dengan lebar 10km yang berbatasan dengan Laut Mediterania, Israel dan Mesir.

Wilayah yang awalnya diduduki oleh Mesir, Gaza kemudian direbut oleh Israel selama perang Timur Tengah pada 1967. Pada 2005, Israel menarik pasukan dan 7.000 permukiman dari sana.


Jalur Gaza berada di bawah kendali kelompok milisi Islam Hamas, yang mengusir pasukan setia dari Otoritas Palestina (PA) saat itu, menyusul friksi yang terjadi pada 2007.

Sejak itu, Israel dan Mesir telah membatasi pergerakan barang dan orang yang keluar-masuk dari Gaza, dengan mengatakan blokade ini diperlukan atas dalih keamanan.

Hamas - yang dilabeli sebagai kelompok teroris oleh Amerika Serikat, Uni Eropa dan Inggris serta negara lainnya - telah berperang beberapa kali dengan Israel setelah mengendalikan wilayah Gaza.

Hamas juga menyerang, atau mengizinkan kelompok milisi lain untuk menembakkan, ribuan roket ke Israel dan melakukan serangan-serangan mematikan lainnya.

Apa yang memicu aksi kekerasan terbaru?

Pada 7 Oktober, ratusan milisi Hamas meluncurkan serangan yang tak pernah dilakukan sebelumnya ke wilayah Israel bagian selatan. Serangan ini menewaskan 1.200 orang, dan puluhan lainnya dibawa ke Gaza sebagai sandera.

Sebagai balasan, Israel melakukan gelombang serangan udara dan artileri ke Gaza. Serangan ini membuat 1.000 warga Palestina tewas, dan kini pasukan Israel sedang bersiap melakukan operasi darat.

Perdana menteri Israel berjanji untuk mengalahkan Hamas dalam perang ini, dan akan "mengubah Timur Tengah".

'Pengepungan total'

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat