androidvodic.com

Kisah Mayong Bibakkati Kalua asal Jogja, Mulai Kumpul Prangko sampai Jadi DJ Anikura Jepang - News

Laporan Koresponden News, Richard Susilo dari Jepang

News, TOKYO - Kisah Mayong Bibakkati Kalua dari Yogya memang penuh lika liku mencapai jenjang sebagai DJ (Disk Jockey) Anikura Jepang yang baru saja tampil di Isekai Matsuri Yogya 19 April lalu dan menjuarai (Pertama) Lomba Mengarang Pecinta Jepang baru-baru ini.

"Jujur aja, tadinya saya cuman iseng aja ikut lomba itu. Ternyata jadi Juara pertama ya akan saya tabung uang itu," papar Mayong khusus kepada News baru-baru ini.

Anikura adalah sebuah fenomena budaya populer yang berasal dari Jepang. Istilah "anikura" sendiri merupakan singkatan dari "anime-karaoke," yang menggambarkan acara di mana penggemar anime berkumpul untuk menikmati karaoke sambil menonton klip anime favorit mereka.

Biasanya, acara anikura diadakan di klub malam atau tempat hiburan lainnya, dengan layar besar yang menampilkan adegan-adegan terkenal dari anime yang disertai dengan lirik lagu.

Suka Jepang ?

"Lebih tepatnya lebih suka ke event-eventnya aja sih (sama beberapa animenya juga). Pegiat2nya seperti wibu, Wota, chikagei, dan lainnya orangnya seru2...lebih enak untuk diajak ngobrol dan seru2an," tambah Mayong lagi.

Baca juga: PPI Jepang dan Atdikbud KBRI Tokyo Sepakat Tingkatkan Kolaborasi

Mayong awalnya suka kepada prangko.

"Cerita ini bermula pada tahun 2020 lalu ketika saya yang seorang kolektor benda-benda pos atau sering disebut filatelis, sudah menginjak usia senior.

Menjadi filatelis senior berarti siap untuk berkompetensi ke tingkat yang lebih tinggi lagi dan siap untuk menggelontorkan sekian banyak uang untuk mendaftarkan diri di pameran nasional atau internasional. Pada waktu itu saya tidak punya uang sama sekali, dan selama ini saya mengikuti pameran atau kompetisi filateli Tingkat nasional maupun internasional secara gratis karena saya masih dibawah 21 tahun."

Saat itu, tambahnya, dia bingung ingin mencari pekerjaan jenis apa yang ingin saya lakukan sambil berkuliah.

"Seolah masalah tidak kunjung selesai, ibu saya yang mengenalkan saya ke dunia filateli dan menjadi satu-satunya akses ke berbagai pameran dan kompetisi filateli, meninggal dunia karena wabah Covid-19.

Oleh karena itu saya juga mencari suatu kegiatan di luar filateli juga dikarenakan semua koneksi saya di filateli pada kala itu terputus. Kemudian saya tersadar, karena saya juga menyukai musik dan sering menulis lagu bergenre electronic dance music (EDM), saya memutuskan untuk mencoba menjadi DJ.

Saya mempelajari bagaimana cara menjadi DJ secara otodidak. Mulai dari Teknik mixing, beatmatching, dan lain sebagainya saya pelajari sendiri lewat menonton berbagai video. Dan pada akhirnya saya memulai karir di dunia DJ dengan nama panggung Bonnie Walker. Awalnya saya mencoba untuk melamar diri ke hotel dengan live DJ di Yogyakarta. Selain itu saya juga mencoba menawarkan diri ke klub-klub malam juga. Akan tetapi semuanya ditolak karena masih belum cukup pengalaman."

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat