androidvodic.com

Pakar Militer: 19 Brigade Israel Kelelahan di Gaza, Qassam Ubah Prinsip Tempur Jadi 'Silakan Masuk' - News

Pakar Militer: 19 Brigade Aktif Israel Kelelahan di Gaza, Qassam Ubah Prinsip Tempur Jadi 'Silakan Masuk'

News - Pakar militer dan strategis asal Yordania, Mayor Jenderal Fayez Al-Duwairi, mengatakan ada 19 brigade militer aktif Israel di Jalur Gaza dan sekitarnya, termasuk 5 di kamp Jabalia di utara dan jumlah yang sama di Rafah di Gaza selatan.

Al-Duwairi menekankan kalau jumlah pasukan Israel yang saat ini berada di seluruh Jalur Gaza adalah sangat besar.

Baca juga: Hukum Internasional Cuma Angin Lalu, Tank Israel Capai Pusat Rafah, IDF Kerahkan 18 Ribu Tentara

Dalam analisisnya tentang situasi militer di Gaza, Al-Duwairi menunjukkan kalau komposisi divisi militer Israel bervariasi antara 3 dan 5 brigade di suatu wilayah.

Analisis itu disertai catatan kalau sebagian besar brigade tempur Israel saat ini tidak dapat memenuhi tugas dan target yang diberikan karena kelelahan dana kerugian personel dan peralatan tempur yang diderita.

Jumlah kendaraan tempur Israel yang hancur sejak awal perang, kata dia, diperkirakan mencapai kurang lebih 1.500 kendaraan.

Baca juga: Serangan Brigade Al Qasaam, Al-Quds, Martir Al-Aqsa: Selusin IDF Rontok, Ranpur-Ranpur Israel Hangus

Tank-tank pasukan Israel (IDF). Per Kamis (23/5/2024) IDF dilaporkan menghimpun pasukan besar-besaran untuk menduduki Lingkungan Yabna di Pusat Rafah, Gaza Selatan, setelah selama berhari-hari gagal menembus wilayah tersebut.
Tank-tank pasukan Israel (IDF). Per Kamis (23/5/2024) IDF dilaporkan menghimpun pasukan besar-besaran untuk menduduki Lingkungan Yabna di Pusat Rafah, Gaza Selatan, setelah selama berhari-hari gagal menembus wilayah tersebut. (khaberni/HO)

Belum Tentu Kuasai Rafah, Qassam Ubah Prinsip Tempur

Mengomentari pernyataan pihak pasukan pendudukan Israel kalau mereka telah memasuki pusat Rafah, pakar militer tersebut menekankan perlunya membedakan antara memasuki suatu daerah dengan kendaraan lapis baja dan mengendalikannya.

Baca juga: Hukum Internasional Cuma Angin Lalu, Tank Israel Capai Pusat Rafah, IDF Kerahkan 18 Ribu Tentara

Dia mencontohkan kota perbatasan Beit Hanoun di utara setelah Israel memasukinya 7 bulan lalu dan pertempuran sengit masih terjadi di sana.

Mengenai kembalinya brigade-brigade Israel tersebut ke daerah yang mereka tinggalkan, ia mengatakan kalau itu lantaran mereka sebelumnya gagal membongkar brigade perlawanan yang dipimpin oleh sayap militer Gerakan Perlawanan Hamas dan Jihad Islam Palestina.

Baca juga: Jenderal Top Pentagon Ungkap Kebodohan Berulang Strategi Militer Israel di Gaza: Hamas Itu Ideologi

Barisan petempur Brigade Al Qassam, sayap militer gerakan pembebasan Palestina, Hamas, dalam sebuah parade militer. Al-Qassam bersama faksi lain gerakan perlawanan melancarkan operasi gabungan yang menyerang Tentara Israel di Rafah dan Jabalia.
Barisan petempur Brigade Al Qassam, sayap militer gerakan pembebasan Palestina, Hamas, dalam sebuah parade militer. Al-Qassam bersama faksi lain gerakan perlawanan melancarkan operasi gabungan yang menyerang Tentara Israel di Rafah dan Jabalia. (khaberni)

"Dan terbukti kalau kinerja tempur milisi perlawanan dalam beberapa minggu terakhir melebihi kinerja mereka pada minggu pertama invasi darat Israel," kata dia.

Menurut Al-Duwairi lebih garangnya perlawanan dari Hamas Cs disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain pengaktifan ruang operasi gabungan.

Brigade Al Qassam, sayap militer Hamas dan Brigade Al-Quds, sayap militer PIJ, diketahui memang lebih intens menyatukan serangan mereka dalam sebuah operasi gabungan yang diikuti faksi-faksi lain milisi Palestina.

Baca juga: Brigade Netzah Yehuda Israel Ambruk di Beit Hanoun, Qassam Menyerang Malam, Al-Quds-DFLP Bergabung

Faktor lain, kata dia, adalah adanya perubahan mendasar yang terjadi dalam pengelolaan pertempuran defensif dari prinsip  “menolak dan mencegah” menjadi “mengizinkan masuk dan memancing untuk melakukan penyergapan.”

Pada akhir analisisnya, ia menyimpulkan bahwa kamp Jabalia “sulit untuk diserbu karena merupakan benteng pertahanan,” sambil menekankan kalau tentara pendudukan Israel tengah berupaya memperluas lingkaran pertempuran di Rafah.

Baca juga: Israel Salah Langkah di Jabalia, Al Qassam Robohkan 30 IDF Sekali Tepuk, Jenderal Ambruk di Zaytoun

Pasukan Israel (IDF) melakukan operasi militer di Jabalia, Gaza Utara, 14 Mei 2024. Operasi IDF di Jabalia mendapat perlawanan sengit Brigade Al Qassam, sayap militer Hamas.
Pasukan Israel (IDF) melakukan operasi militer di Jabalia, Gaza Utara, 14 Mei 2024. Operasi IDF di Jabalia mendapat perlawanan sengit Brigade Al Qassam, sayap militer Hamas. (Emanuel Fabian/Times of Israel)

6 Komandan Brigade 401 Israel Tewas

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat