androidvodic.com

IDF Segera Mundur dari Rafah, Media Israel: Dua Batalyon Hamas Belum Terlibat Pertempuran - News

IDF Segera Mundur dari Rafah, Media Israel: Dua Batalyon Hamas Belum Terlibat Pertempuran

News - Lembaga Penyiaran Israel, KAN mengklaim kalau gerakan Hamas akan mempertahankan dua batalyon di sayap militer mereka, Brigade Al Qassam, pada momen 'The day After War'.

Laporan menunjukkan, dua batalyon Al Qassam ini berfungsi sebagai pasukan cadangan dan Hamas tidak melibatkan mereka dalam pertempuran.

Baca juga: Operasi Karatan IDF di Shaboura, Pakar Militer: Baru Dua Batalyon Qassam yang Turun Tangan di Rafah

Kabar ini muncul setelah adanya laporan kalau militer Israel (IDF) telah memberi tahu utusan AS Amos Hockstein kalau operasi militer IDF di Rafah, Gaza Selatan hampir selesai.

Dilansir Channel 12, entitas tersebut menambahkan kalau pemerintah Israel juga memberi tahu utusan AS kalau berakhirnya operasi di Rafah akan berdampak pada wilayah tersebut dan front Lebanon.

Baca juga: Media Israel: IDF Rekomendasikan Tel Aviv Akhiri Operasi Rafah Lalu Serang Besar-besaran Lebanon

Pasukan Israel beroperasi di kawasan Timur Rafah, Gaza Selatan, 15 Mei 2024.
Pasukan Israel beroperasi di kawasan Timur Rafah, Gaza Selatan, 15 Mei 2024. (HandOut/Israel Defense Forces)

Operasi Fase B Berbuah Kegagalan

Pada Sabtu pekan lalu, KAN melansir kabar yang mengonfirmasi kalau operasi militer Tentara Israel (IDF) di Rafah akan berakhir dalam dua minggu.

"Pihak berwenang mengindikasikan bahwa tentara Israel sedang mempertimbangkan untuk mengakhiri operasi Rafah dalam dua minggu, dan menegaskan bahwa kepemimpinan Israel akan memutuskan langkah selanjutnya jika kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tahanan dan tahanan tidak tercapai," tulis laporan tersebut dikutip dari Khaberni, Sabtu (15/6/2024).

Baca juga: Media Israel Sebut Kepala Intelijen PA akan Bentuk Pasukan Antek IDF, Perang Saudara Lawan Hamas?

Sumber keamanan yang tidak disebutkan namanya tersebut menegaskan kalau operasi militer yang dilancarkan belum berhasil membawa pulang para sandera Israel yang ada di jalur Gaza.

Selain itu, sumber keamanan tersebut juga mengindikasikan kalau rencana 'The Day After' untuk menggulingkan kekuasaan Hamas dari Jalur Gaza juga menemui kegagalan lantaran belum adanya alternatif untuk menggantikan gerakan tersebut sebagai administrator di Jalur Gaza.

"Terus-menerusnya kehadiran para tahanan (Israel) di Jalur Gaza dan tidak adanya alternatif selain Hamas mengubah keberhasilan operasi Fase B kami menjadi sebuah kegagalan,” kata sumber tersebut.

Dia menambahkan kalau “tidak ada pihak yang akan menerima memasuki Gaza jika mereka tidak menghancurkan Hamas.”

Baca juga: Suku-Suku di Gaza Tolak Jadi Antek Israel, Hamas Justru Ditikam Bos Intelijen Otoritas Palestina?

Tentara Pendudukan Israel (IDF) di atas tank Merkava
Tentara Pendudukan Israel (IDF) di atas tank Merkava saat operasi militer di Jalur Gaza. Sumber keamanan Israel menyebut, Hamas berhasil menggagalkan operasi Fase B mereka sehingga invasi militer IDF di Rafah akan berakhir dalam dua pekan ke depan per Sabtu (15/6/2024).

Dalam Fase B ini, IDF berencana menghabisi Hamas di Rafah, kota di selatan Gaza yang mereka tuding menjadi benteng terakhir pertahanan Hamas.

Setelah itu, Israel berencana menunjuk pihak selain Hamas untuk menjadi administrator pemerintahan di Jalur Gaza

Israel menolak usulan Amerika Serikat dan pihak lain sekutu yang meminta Otoritas Palestina menjalankan fungsi pemerintahan di Gaza.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat