androidvodic.com

Analis Militer Israel: Kedodoran di Rafah, IDF Bakal Labrak Netanyahu Minta Ubah Strategi Perang - News

Analis Militer Israel: Kedodoran di Rafah, IDF Bakal Labrak Netanyahu Minta Ubah Strategi Perang

News - Amos Harel, seorang analis militer di surat kabar Haaretz, Jumat (21/6/2024) menganalisis kalau tentara pendudukan Israel (IDF) berencana mengubah bentuk perang di Jalur Gaza, di akhir invasi Rafah, dalam beberapa minggu mendatang .

Harel menambahkan, pihak IDF juga akan 'melabrak' Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk meminta “kejelasan strategis” dan merekomendasikan untuk mengakhiri perang dalam bentuknya yang sekarang.

Baca juga: Pakar Militer: Jeda Pertempuran Indikasikan Jenderal Israel Mulai Mbalelo, Siap-siap Resign Massal

"IDF juga akan meminta Netanyhu untuk memusatkan perhatian pada serangan terhadap target Gerakan Perlawanan Hamas, dengan mengklaim kalau hal ini akan “memberikan peluang bagi Tentara Israel untuk melakukan langkah lainnya,” kata Harel dikutip dari Khaberni

Dia menjelaskan kalau “langkah-langkah lain” yang dimaksud mencakup upaya untuk mengaktifkan kembali kontak mengenai gencatan senjata di Jalur Gaza dan kesepakatan pertukaran tahanan, meskipun “kemungkinan hal tersebut saat ini tampaknya tidak besar.”

Analis surat kabar Ibrani itu menambahkan kalau jika langkah IDF dalam desakannya ke Netanyahu itu berhasil, maka itu berarti bahwa tentara IDF akan memaksimalkan peluang itu untuk mereorganisir kembali pasukannya.

Baca juga: Pakar Militer: 19 Brigade Israel Kelelahan di Gaza, Qassam Ubah Prinsip Tempur Jadi Silakan Masuk

"(Di sisi lain) Amerika Serikat akan berusaha mencapai “kesepakatan politik” untuk mengakhiri eskalasi antara Tel Aviv dan Hizbullah," kata Harel.

Sementara itu, para pemimpin entitas pendudukan Israel mengakui kalau Tel Aviv tidak mencapai tujuannya dalam perang di Gaza.

Namun, Netanyahu bersikeras, memberangus Hamas adalah satu di antara target perang yang ditetapkan.

Sebelumnya, pada Selasa (18/6/2024, Amos Harel juga menyatakan akan terjadi konflik besar antara komandan tentara Israel (IDF) dan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, sebagai akibat dari berlanjutnya perang di Jalur Gaza yang sudah berlangsung selama sembilan bulan.

Hal ini juga diungkapkan dalam artikel analitis di surat kabar Ibrani "Haaretz", oleh Amos Harel, yang bertepatan dengan berlanjutnya agresi Israel di Jalur Gaza.

Belakangan, analisis Harel itu terbukti seiring pengakuan juru bicara IDF Daniel Hagari yang menyatakan kalau memberangus Hamas adalah seperti melempar abu ke mata publik, bahwa Hamas adalah sebuah ideologi dan tidak mungkin dibasmi.

Baca juga: Bentrok Dimulai, Netanyahu Sekak Tentara Israel yang Akui Hamas Tak Bisa Dihancurkan

Baca juga: Pakar Militer: Jeda Pertempuran Indikasikan Jenderal Israel Mulai Mbalelo, Siap-siap Resign Massal

Kesegeraan konflik besar ini seiring pengakuan Tel Aviv atas terjadinya kerugian dan kegagalan mencapai tujuan perang Israel.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat