androidvodic.com

Kisah Bani Shaybah, keluarga pemegang kunci Ka’bah selama 15 abad terakhir - News

Kerajaan Arab Saudi telah mengumumkan Abdul Wahab bin Zain Al Abidin Al Shaibi sebagai pemegang kunci Ka’bah – tempat yang paling disucikan dalam agama Islam – di Makkah, setelah pemegang kunci sebelumnya meninggal dunia.

Abdul Wahab, anggota tertua keluarga Al-Shaibi, ditunjuk menggantikan Saleh Al-Shaibi, penjaga senior Ka'bah yang meninggal dunia pada Jumat (21/06).

Menyerahkan kunci Ka’bah dan Maqam Ibrahim – tempat Nabi Ibrahim berpijak saat membangun Ka’bah – kepada anggota tertua keluarga Al-Shaibi merupakan tradisi yang diturunkan selama berabad-abad.

Terhitung selama lebih dari 15 abad terakhir sejak era Nabi Muhammad, Bani Shaybah telah dipercaya untuk melindungi Ka’bah dan memegang kuncinya.

Upacara penyerahan kunci Ka’bah dan Maqam Ibrahim telah digelar di Makkah pada Senin (24/06) lalu.

Setelah mengambil alih kunci Ka'bah, Abdul-Wahhab berkata: "Semoga Allah melancarkan saya dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab kedua tempat yang diberkahi ini."

Penjaga Ka'bah adalah satu-satunya orang yang mempunyai kunci Ka'bah, dan bertanggung jawab atas segala sesuatu yang berhubungan dengan Ka’bah - termasuk mengganti Kiswada (kain penutup), mencuci, dan memberi wewangian.

Menurut sejarah Islam, kunci Ka’bah awalnya dipegang oleh Nabi Ismail yang membangun kembali Ka'bah bersama ayahnya, Nabi Ibrahim.

Setelah itu, sejumlah suku menjadi juru kunci Ka’bah, hingga akhirnya kunci Ka’bah dipegang oleh Bani Syaibah.

Tanggung jawab atas kunci Ka’bah

Abdul Wahab adalah pemegang kunci Ka’bah ke-77 sejak penaklukan Makkah pada tahun 630. Namun, dia adalah pemegang kunci ke-109 jika dihitung sejak zaman Qusayy bin Kilab – leluhur suku Quraisy sekaligus kakek keempat Nabi Muhammad yang hidup pada era pra-Islam.

Menurut sejarah Islam, ketika Nabi Muhammad memasuki Ka’bah setelah menaklukkan Makkah, dia disebut menghancurkan semua berhala yang ada di dalamnya. Nabi Muhammad lalu memanggil Utsman bin Thalhah, anggota keluarga Bani Shaybah yang saat itu menjadi juru kunci Ka’bah.

Nabi Muhammad kemudian memberinya kunci Ka’bah dan berkata kepada Utsman bin Thalhah bahwa kunci itu akan selalu bersama Utsman beserta keturunannya dan tidak ada seorang pun yang dapat merebutnya, kecuali seorang tiran.

Utsman bin Thalhah lalu mewariskan kunci Ka’bah kepada Syaibah bin Utsman bin Thalhah.

Kunci dan gembok Ka’bah

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat