androidvodic.com

Persiapan Jelang Debat Terakhir 4 Februari: Ganjar Siapkan Data, Anies Perdalam Materi, Prabowo? - News

News - Debat peserta Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 terakhir akan segera digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Minggu, 4 Febaruari 2024 mendatang.

Debat tersebut, merupakan debat ketiga bagi calon presiden (capres), yang akan diikuti oleh capres nomor urut 1 Anies Baswedan, capres nomor urut 2 Prabowo Subianto, dan capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo.

Adapun, tema debat nanti akan mengusung soal kesejahteraan sosial, kebudayaan, pendidikan, teknologi informasi, kesehatan, ketenagakerjaan, sumber daya manusia, dan inklusi.

Lalu, bagaimana persiapan para capres dalam menghadapi debat terakhir tersebut?

Ganjar mengaku optimis menghadapi debat capres terakhir mendatang.

Ia mengatakan, sudah siap dan akan memaparkan berbagai data yang telah dipersiapkan.

Termasuk 21 Program Unggulan yang ia usung bersama calon wakil presiden (cawapres) pendampingnya, Mahfud MD.

Mantan Gubernur Jawa Tengah itu juga yakin dia bakal menguasai tema debat, karena sudah berpengalaman selama 10 tahun mengurus soal kesehatan dan pendidikan.

"Debat ketiga Capres, saya insyaAllah sudah siap, karena isunya kan pendidikan, kesehatan. Ya, 10 tahun saya mengurus itu," kata Ganjar, dalam wawancara eksklusif di salah satu stasiun televisi, Kamis (25/1/2024).

Lebih lanjut, Ganjar memaparkan, dalam debat terakhir nanti ia akan membahas mengenai bagaimana kemiskinan bisa diselesaikan dan tahapan-tahapannya.

Kemudian, bagaimana masalah pendidikan diperhatikan, begitu pula dengan kesehatan dan kesejahteraan rakyat.

Baca juga: KPU Pastikan Tak Ada Perubahan Format dalam Debat Capres Terakhir, Tetap Ada Penonton di Lokasi

"Kami sudah siapkan data-data yang ada, publik tahu, hingga publik akan mengerti, oh pencapaian kita sementara ini bagus, ini kurang, ini gagal,” ungkap Ganjar.

Ganjar juga mengaku tak akan ragu, apabila ada program yang gagal, karena memang tak ada yang sempurna dalam menjalankan kebijakan.

Hal tersebutlah, yang menurutnya, justru menjadi koreksi untuk memperbaiki kebijakan dan program menjadi lebih baik lagi ke depannya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat