androidvodic.com

Gibran Disebut akan Jadi Beban Prabowo Sebagai Presiden Jika Tak Didiskualifikasi - News

Laporan Wartawan News, Fersianus Waku

News, JAKARTA - Politikus PDI Perjuangan (PDIP), Masinton Pasaribu, mengatakan Gibran Rakabuming Raka akan menjadi beban bagi Pemerintahan Prabowo Subianto ke depan jika Mahkamah Konstitusi (MK) tak mendiskualifikasi.

"Ketika MK memberikan putusan, menolak katakan seluruh gugatan tadi dan menerima mengesahkan hasil Pemilu tanpa mendiskualifikasi wapres 02 (Gibran), menurut saya ini akan jadi beban panjang Pak Prabowo sebagai presiden nantinya," kata Masinton di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Jumat (19/4/2024) malam.

Baca juga: TKN Imbau Pendukung Prabowo-Gibran Tidak Turun ke Jalan saat Pembacaan Hasil Putusan MK

Sebab, Masinton menganggap putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu memiliki legitimasi rendah.

"Karena beliau akan membawa wakil presiden yang secara legitimasi rendah, gitu lho," ujarnya.

"Orang bisa terima terhadap 08 (Prabowo), tapi terhadap 02 wakilnya (Gibran), tadi enggak akan bisa diterima," ucap Masinton menambahkan.

Menurut Masinton, elemen masyarakat sipil akan melakukan gerakan-gerakan penolakan jika Gibran tetap disahkan sebagai cawapres.

"Itu tadi karena legitimasinya rendah, menurut saya sih ya lebih baik memang didiskualifikasi ya kan terutama pasangan wakil presidennya," ungkapnya.

Dia menjelaskan, diskualifikasi terhadap Gibran sangat penting agar tidak menjadi beban bagi bangsa Indonesia.

"Didiskualifikasi agar tidak menjadi beban buat bangsa kita ini. Kita perlu kestabilan, ini akan gonjang-ganjing terus, akan ada penolakan," tutur Masinton.

Baca juga: Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Yusril Klaim Tak Ada Bukti Kuat Prabowo-Gibran Curangi Pilpres 2024

Terkait penentuan wakil presiden pendamping Prabowo nantinya, Masinton menyebut akan dipilih melalui mekanisme di MPR RI.

"Lebih baik didiskualifikasi. Ya sudah bangsa ini perlu ada konsensus, wapresnya didiskualifikasi kemudian bagaimana karena wapres berhalangan tetap, sudah serahkan pada mekanisme MPR nanti untuk memilih wapres yang baru," imbuhnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat