androidvodic.com

Siti Zuhro: Memilih Capres Karena Popularitas Itu Sesat - News

Laporan Wartawan News, Danang Triatmojo

News, JAKARTA - Peneliti Senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro menegaskan bahwa menjatuhkan pilihan kepada calon presiden di Pemilu 2024 hanya karena pertimbangan popularitas, adalah cara pikiran yang sesat.

Ia mengingatkan masyarakat atau para calon pemilih agar tidak terjebak atau terpesona pada pencitraan dan popularitas seorang tokoh.

"Kita jangan terpesona hanya urusan popularitas. Siapapun memilih hanya karena popularitas itu menyesatkan menurut saya, sangat menyesatkan," kata Siti dalam diskusi publik KedaiKOPI 'Tutup Tahun 2021, Ini Kata Publik Tentang Calon Pemimpin 2024', Minggu (19/12/2021).

Pasalnya kata Siti, mengukur kualitas tokoh yang jadi calon presiden dan wakil presiden jauh lebih penting daripada popularitas dan elektabilitas. Menurutnya penting untuk cerdas dalam memilih capres di 2024.

Siti mengatakan tokoh yang berkualitas akan menampilkan diri lewat pikiran visioner serta mampu membuat terobosan out of the box dalam menyelesaikan permasalahan kompleks di masa pandemi Corona.

Sebab permasalahan kompleks seperti di masa pandemi, hanya bisa diselesaikan dengan cara - cara yang juga out of the box dan inovatif.

Baca juga: Survei Indopol: Anak Muda Pilih Prabowo Subianto Tokoh yang Layak Jadi Presiden 2024

"Pemimpin yang akan datang tidak akan mampu menyelesaikan permasalahan yang kompleks seperti ini, kalau tidak dilakukan dengan cara yang out of the box, yang inovatif," ucapnya.

Apalagi Indonesia pada 2024 disebut sudah harus melakukan lompatan terukur untuk menyongsong Indonesia Emas pada 2045.

Oleh karena itu ia berharap pemilih lebih hati - hati dalam menentukan calon presiden. Sementara partai politik diharapkan bisa bertanggung jawab dalam mengusung sosok calon presiden.

Baca juga: Survei KedaiKOPI Terbaru: Elektabilitas Anies Baswedan Tertinggi Diantara Kepala Daerah Lain

"Indonesia harus melakukan lompatan yang terukur dan terformat untuk 2024 ke depan, karena kita akan menyongsong 2045 Indonesia emas yang katanya akan di backup oleh bonus demografi, orang muda yang nantinya dianggap mampu menghadirkan inovasi yang membuat negara ini maju," ungkap Siti.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat