Ayah David Kecewa Mario Dandy Dapat Privilege Bisa Lepas Pasang Pengikat Tangan, Singgung Efek Jera - News
News - Keluarga Cristalino David Ozora (17) korban penganiayaan yang dilakukan anak pejabat pajak, Mario Dandy Satriya (20), merasa kecewa terkait penegakan hukum di Indonesia.
Pasalnya, dari video yang beredar memperlihatkan Mario Dandy bisa melepas dan memasang sendiri kabel ties yang digunakan untuk mengikat kedua tangannya.
Sebagai seorang ayah, Jonathan Latumahina menyayangkan tindakan aparat yang seolah memberikan hak istimewa atau privilege kepada tersangka penganiayaan itu.
Padahal Mario Dandy menganiaya anaknya dengan membabi buta.
Sampai saat ini kondisi fisik David pun tidak bisa sepenuhnya normal seperti sedia kala.
Seolah mengisyaratkan kekecewaannya kepada para aparat penegak hukum, Jonathan memposting sebuah kalimat yang menyatakan rasa jera dan keputusasaannya kepada penegakan hukum di Indonesia.
Baca juga: Irjen Karyoto Berterima Kasih Kepada Netizen Sikapi Video Viral Mario Dandy Lepas Pasang Kabel Ties
Menurut Jonathan, yang seharusnya merasakan efek jera adalah pelaku tindak kekerasan atas hukuman yang diterimanya.
Namun yang terjadi, keluarga korban justru yang merasakan efek jera terhadap aparat penegak hukum.
"Efek jera dari hukum justru dirasakan oleh korban, bukan pelaku," cuit Jonathan dalam akun Twitternya @seeksixsuck, Minggu (28/5/2023).
Dalam cuitan sebelumnya, Jonathan juga mengomentari soal video Mario Dandy bisa melepas dan memasang sendiri kabel ties yang digunakan untuk mengikat kedua tangannya.
Video tersebut diduga direkam saat Mario Dandy sedang diwawancarai awak media di kawasan Rutan Polda Metro Jaya, baru-baru ini.
Dari video yang diunggah Jonathan, pada saat itu, Mario Dandy mengenakan baju warna hitam dan celana pendek tanpa borgol.
Lalu tiba-tiba ia mengambil sebuah kabel ties yang sudah terbentuk menyerupai borgol di atas meja.
Ia tampak mengambil kabel ties itu sembari memalingkan wajah ke arah berlawanan dari kamera awak media.
Terkini Lainnya
Anak Pejabat Pajak Aniaya Remaja
Jonathan Latumahina menyayangkan tindakan aparat yang seolah memberikan hak istimewa atau privilege kepada tersangka penganiayaan itu.
BERITA REKOMENDASI
BERITA TERKINI
berita POPULER
Eks Wakapolri Buka Suara, Pegi Setiawan Harus Dapat Rp 100 Miliar Jika Korban Salah Tangkap Polisi
Struktur Pengurus DPP PDIP Terbaru, Adian Napitupulu Jadi Wakil Sekjen
7 Fakta Sidang Praperadilan Pegi Tersangka Kasus Vina Cirebon, Putusan Bakal Dibacakan Senin Depan
Doa Awal Tahun Baru Islam 1 Muharram 1446 H, Ini Keutamaan Bulan Muharram
Bawaslu Respons Putusan DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kami Hormati dan Awasi