Hengki 'Otak' Pungli di Rutan KPK Sudah Berstatus Tersangka - News
Laporan Wartawan News, Ilham Rian Pratama
News, JAKARTA - Sosok Hengki yang disebut Dewan Pengawas (Dewas) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai "otak" pungutan liar (pungli) di lingkungan rutan KPK saat ini telah berstatus sebagai tersangka.
Hal itu disampaikan Wakil Ketua KPK Johanis Tanak.
"Hengki sudah tersangka," ujar Tanak kepada wartawan, Rabu (6/3/2024).
Hengki bekerja di rutan KPK sejak 2017. Dia menjabat Koordinator Keamanan dan Ketertiban.
Hengki adalah eks Pegawai Negeri Yang Dipekerjakan (PNYD) dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham).
Sejak November 2022, Hengki tercatat bertugas di Sekretariat Dewan DKI Jakarta.
"Dia sudah pindah ke Pemda (DKI) kalau tidak salah. Tersangka dia. Kita tetap proses. Percaya, KPK tetap akan memproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Sepanjang dia memenuhi unsur-unsur tindak pidana yang akan disangkakan," kata Tanak.
Kendati demikian, KPK belum menjelaskan lebih lanjut konstruksi kasus pungli tersebut. Termasuk sangkaan pasal kepada Hengki.
Adapun kasus pungli di rutan KPK terjadi dalam rentang periode 2016-2023.
Pungli kemudian mulai terstruktur sejak tahun 2018 disaat Hengki diperbantukan bekerja di Rutan KPK.
Disinyalir sosok Hengki yang memperkenalkan sistem "Korting" dan "Lurah" untuk mempermudah distribusi uang pungli.
"Korting" adalah tahanan yang menjadi koordinator pengepul uang dari tahanan lain.
Sementara "Lurah" merupakan pegawai Rutan KPK yang menerima uang dari "Korting".
Terkini Lainnya
Pungli di Rutan KPK
Hengki adalah eks Pegawai Negeri Yang Dipekerjakan (PNYD) dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham).
Pungli di Rutan KPK
BERITA REKOMENDASI
KPK Periksa Hengki, Otak Sistem Pungli di Rutan KPK
BERITA TERKINI
berita POPULER
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiwo Serahkan Program Sosial BI ke PMI Jakarta Utara
Ikatan Alumni UII Gelar Nobar Film Alkostar, Mahfud MD Bicarakan Konsep Sukma Hukum
Tenaga Ahli Utama KSP Sebut Moderasi Beragama Jadi Modal Indonesia dalam Urusan Diplomasi
Eks Menlu RI Tegaskan Pendidikan jadi Cara Tangkal Pengaruh Radikalisme di Indonesia
SYL Sebut 3 Kali Nama Surya Paloh Dalam Pembelaannya: Hormat Ku Buat Abang Ku