androidvodic.com

1.835 Kecelakaan Terjadi Selama Arus Mudik Lebaran 2024, 218 Orang Tewas - News

Laporan Wartawan News, Abdi Ryanda Shakti 

News, JAKARTA - Korlantas Polri mencatat ada ribuan insiden kecelakaan lalu lintas selama masa arus mudik Lebaran 2024 baik di jalan tol maupun arteri.

Jumlah kecelakaan lalu lintas pada tahun ini diklaim menurun dibandingkan periode masa mudik Lebaran 2023.

"Secara nasional kecelakaan lalu lintas ini ada penurunan dari 2.159 turun menjadi 1.835 atau turun 15 persen," ujar Kakorlantas Polri Irjen Pol. Aan Suhanan dalam keterangannya, Jumat (12/4/2024).

Penurunan angka kecelakaan ini juga berbanding lurus dengan jumlah korban jiwa yang ditimbulkan.

Baca juga: Puncak Arus Balik Mudik Lebaran Diprediksi Hari Minggu-Senin, Ini Imbauan Polisi untuk Masyarakat

Angka kematian akibat kecelakaan lalu lintas pada 2024 yakni sebanyak 281 orang. Angka tersebut menurun sekitar 3 persen dibandingkan dengan tahun 2023.

"Kemudian yang meninggal juga ini turun, ya 3 persen dari 291 menjadi 281. Untuk luka berat ini ada kenaikan 13 persen dari 281 menjadi 317. Untuk luka ringan turun 3.036 menjadi 2.424. Itu kita bandingkan masa arus mudik dan balik tahun lalu 2023," ungkapnya.

Berdasarkan jenis kecelakaannya, Aan mengatakan, paling banyak terjadi adalah tabrakan adu banteng.

"Terbanyak jenis tabrakan masih depan-depan turun 25% ada 433 (kejadian). Kemudian depan-belakang ya, ada 379 kasus. Laka tunggal cukup tinggi," jelasnya.

"Depan belakang aritnya tidak menjaga jarak. Bisa juga mengantuk menabrak, ini nabrak belakang ini rangking kedua. Nah rangking ketiga, laka tunggal ini kemungkinan tadi kelelahan micro sleep dan lain sebagainya ini laka tunggal 342 kasus," sambungnya.

Lalu, untuk jenis kendaraan yang paling banyak terlibat dalam kecelakaan yakni pengguna sepeda motor.

"Kemudian yang terlibat kecelakaan ini masih sepeda motor ya yang tertinggi. Sepeda motor ini masih tertinggi. Sepeda motor itu 73 persen," tuturnya.

"Disusul oleh kendaraan angkut orang atau bis 12 persen. Kemudian disusul oleh angkutan barang 10 persen, dan mobil pribadi 2 persen. Yang lainnya 3 persen," lanjutnya.

Terakhir, Aan menjelaskan, kecelakaan paling banyak terjadi di wilayah Polda Jatim. Kemudian disusul Polda Jateng dan Polda Metro.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat