androidvodic.com

Cerita Erick Thohir ke Media Italia Soal Kecintaannya Kepada Inter Milan - News

Abdul Majid/News

News, JAKARTA - Erick Thohir masih begitu dicintai publik Italia, khususnya fans Inter Milan.

Dalam lawatannya ke Roma, Italia, tak jarang masyarakat setempat menyapanya.

Erick mengaku selalu gembira bertemu dengan para pendukung Inter Milan.

Hal itu disampaikan Erick Thohir saat diwawancara surat kabar Italia, Corriere dello Sport di sela kunjungannya mendampingi Presiden Joko Widodo menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Group of Twenty (G20),  Minggu (31/10/2021).

Baca juga: Berita Inter, Rahasia Clean Sheet Beruntun Nerazzurri, Inzaghi Ogah Ganti Correa yang Sempat Buluk

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir (ist)

Baca juga: Berita Milan, Batal Gaet Isco, Maldini Akui Rekrutan Rossoneri Berisiko, Ibra Kirim Pesan Peringatan

"Mereka memang mengingat saya. Dan ketika mereka bertemu dengan saya, mereka menyapa saya. Mereka datang, hentikan saya dan teriakkan saya 'Forza Inter',”kata Erick

Erick mengambil alih Inter Milan pada 2013 setelah dia membeli saham mantan Presiden Massimo Morratti.

Ia kemudian menjual sebagian sahamnya ke Group Suning pada 2016.

Posisinya sebagian Presiden Inter Milan digantikan oleh Steven Zhang pada 2018 dan kemudian menjual saham minoritasnya di klub ke LionRock pada tahun 2019.

Baca juga: Berita Milan, Gol 101 Km/Jam Dibilang Lambat, Ibra Disebut Gipsi, Franck Kessie Diledek Suara Hewan

Erick Thohir di San Siro
Erick Thohir di San Siro ()

Baca juga: Berita Chelsea, Tuchel Tiru Rekor Mourinho, Kemunculan Generasi Emas Cobham, Ziyech Bikin Frustasi

Bagi pendukung Nerazzurri --julukan Inter Milan-- Erick merupakan sosok penting dalam sejarah klub lantaran hadir saat kondisi Inter Milan tengah terpuruk.

"Inter Milan adalah klub terbaik di dunia. Tapi ketika saya membawa mereka, pada 2013, kami berada dalam transisi penuh. Sejak awal sudah jelas, niat saya adalah untuk membantu," jelas Erick.

Erick menjelaskan bahwa dia menjual sahamnya kepada Suning Karena mereka meyakinkannya tentang proyek yang 'ambisius dan solid' untuk Nerazurri. 

Baca juga: Berita Man City, Bidik Vlahovic, Incar The Next Benzema, Guardiola Ogah Mainkan De Bruyne Lawan MU?

Musim lalu, Inter akhirnya meraih scudetto ke-19 sepanjang sejarah klub dan sekaligus mengakhiri penantian manis selama 11 tahun. 

"Pada saat yang sama di Indonesia saya diusulkan menjadi Presiden komite Olimpiade. Saya tidak lagi memiliki kemungkinan untuk mengatur waktu saya dengan baik. Jadi saya berdiskusi dengan Moratti apa solusi terbaik untuk klub. Kami berdua jatuh cinta dengan Inter," kata Erick.

"Saya sangat menghormati Suning. Mereka memilih jalur investasi yang menurut mereka terbaik. Mereka membangun platform yang berhasil meraih Scudetto setelah sebelas tahun," lanjutnya.

Baca juga: Berita Man City, Kelakuan Fans Indonesia Dipajang Zaha, Kartu Merah Laporte Berkah Bek Rp 1,2 T

Pemain depan Inter Milan Argentina Joaquin Correa (tengah) merayakan dengan rekan satu timnya setelah mencetak gol keduanya selama pertandingan sepak bola Serie A Italia antara Inter dan Udinese pada 31 Oktober 2021 di stadion San Siro di Milan.
Pemain depan Inter Milan Argentina Joaquin Correa (tengah) merayakan dengan rekan satu timnya setelah mencetak gol keduanya selama pertandingan sepak bola Serie A Italia antara Inter dan Udinese pada 31 Oktober 2021 di stadion San Siro di Milan. (Marco BERTORELLO / AFP)

Ketika Nerazzurri memenangkan Scudetto musim lalu, Erick merasa sangat bahagia. 

"Untuk para penggemar, untuk Steven Zhang, untuk Moratti. Saya tahu bahwa mengatakannya seperti ini sepele, tetapi kegembiraan saya hari itu sederhana. Saya segera mengirim pesan kepada seorang teman, Forza Inter, kita adalah juara," ujar Erick.

Erick juga berharap Inter bisa mempertahankan gelas Scudetto musim ini. Menurutnya, Nerazurri merupakan tim kuat khususnya di sektor pertahanan.

“Tim ini bagus. Itu perlu lebih konsisten. Pertahanan adalah salah satu yang terbaik, (Alessandro) Bastoni, (Stefan) De Vrij, (Milan) Skriniar dan kemudian (Nicolo) Barella. Kami telah mencari pemain serupa di mana-mana, tetapi kami tidak pernah menemukan satu pun dengan kualitas yang sama. Dan saya senang Brozovic dan Perisic masih ada di sana.” kata Erick.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat