Terkini Lainnya
TAG
Ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Enny Sri Hartati meninggal dunia pada hari ini Kamis (1/7/2021).
Ekonom senior Indef Enny Sri Hartati menilai kenaikan cukai tahun ini terlalu eksesif bagi industri pertembakauan.
Langkah pemerintah menghentikan program Bantuan Subsidi Upah (BSU) untuk karyawan yang bergaji dibawah Rp 5 juta menuai polemik.
Pemerintah harus mengubah concern skema bantuan misalnya saat ini sangat kurang lahan pekerjaan
Ekonom Indef Enny Sri Hartati mengatakan, bisnis restoran cepat saji akan terus kesulitan di tengah pandemi Covid-19.
Presiden AS tetap akan melakukan proteksi terhadap China, sehingga perang dagang antarkedua negara diramal berlanjut.
Presiden Amerika Serikat (AS) diperkirakan tidak bisa leluasa lagi mencetak uang sesuai tren pemimpin dari Partai Demokrat sebelumnya.
Enny Sri Hartati mengatakan, pemerintah harus membuktikan jika skema Omnibus Law dalam Undang-undang (UU) Cipta Kerja bisa perkuat investasi.
Indonesia mendapatkan fasilitas Generalized System of Preferences (GSP), tapi malah tidak dimanfaatkan maksimal.
Enny Sri Hartati mengatakan, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dan IHSG menguat karena sentimen terpilihnya Joe Biden
Enny menjelaskan, sorotan utama perekonomian dari perdagangan luar negeri adalah dengan meningkatnya impor barang China.
Ekonom Indef Enny Sri Hartati menilai, siapapun Presiden AS terpilih baik Trump atau Biden tidak berdampak serius jika Indonesia tidak berubah.
pembentukan pusat satu data menjadi hal mutlak untuk membangun ekosistem UMKM yang lebih termonitor setiap perkembangan usahanya.
Masuknya kepentingan politik ke dalam tubuh bank sentral pernah terjadi ketika Dewan Moneter terbentuk pada 1953.
Emas kini menjadi salah satu instrumen safe heaven yang paling banyak diminati investor.
Kebijakan penyederhanaan tarif cukai ditujukan untuk mengurangi lapisan tarif cukai dari 10 layer ke 5 layer di 2021.
Dari data yang ada, jumlah UMKM yang mampu mengakses permodalan jumlahnya tidak mencapai 20 persen.
Perhitungan Ekonom Indef Enny Sri Hartati, konsumsi rumah tangga pada bulan ini sangat sudah bisa menggambarkan tren di dua bulan ke depan.
Ekonom INDEF Enny Sri Hartati menyebut pemerintah tak mengerti betul prioritas penanganan Virus Corona.
Enny Sri Hartati meminta jajaran Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tidak asal bicara terkait kasus gagal bayar PT Asuransi Jiwasraya