Terkini Lainnya
TAG
Yordania bisa terseret langsung ke dalam konflik jika Masjid Al-Aqsa jatuh ke tangan Israel. Hamas meminta mereka bergabung melawan pendudukan.
Al-Quds telah diubah menjadi benteng militer, dengan lebih dari 3.000 petugas polisi Israel dikerahkan di seluruh kota.
Aksi protes besar-besaran terjadi di sejumlah universitas di AS. Ini 5 hal yang perlu diketahui.
Sejumlah pemukim Israel yang dipimpin rabi Yahudi ekstremis Israel, Yehuda Glick, dengan kawalan polisi Israel masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsa
Kelompok Yahudi Ekstremis beberapa kali menggelar ritual agama di Kompleks Masjid Al-Aqsa. Termasuk meniup terompet.
Demi ritual kurban, Kelompok Yahudi Temple Mount atau Bukit Bait Suci mencoba menyelundupkan seekor kambing ke Masjid AL-Aqsa.
segala ibadah di kompleks Masjid Al-Aqsa oleh kaum Yahudi adalah berstatus terlarang dan dianggap penodaan terhadap kesucian Masjid Al-Aqsa.
Aksi-aksi provokatif yang memancing kemarahan warga Palestina dan dunia kembali dilakukan kelompok ekstremis Yahudi.
elompok Yahudi ekstremis yang dikenal dengan sebutan "Kembali ke Bukit Bait Suci" mengumumkan alokasi imbalan finansial sebesar 50.000 shekel
Seruan pembangunan Kuil Ketiga di lokasi masjid Al-Aqsa itu datang menjelang perayaan hari Passover atau Hari Paskah Yahudi (Pesakh) pada Senin depan.
sekitar 225 pemukim Yahudi ultra-Ortodoks menyerbu Masjid Al-Aqsa, dari sisi Gerbang Mughrabi dan melakukan ritual Talmud
Hamas menyerukan agar Rakyat Palestina mengaktifkan segala bentuk perlawanan untuk mencegah pemukim Yahudi Israel melakukan kejahatan di Tepi Barat
Sekretaris Jenderal Liga Muslim Dunia, Dr Mohammed Al-Issa menyebut situasi di Gaza merupakan kesalahan pemerintah Israel bukan pada masyarakat Yahudi
Kepanikan itu dilaporkan ditunjukkan oleh adanya fenomena panic buying oleh para pemukim Yahudi di Israel karena kecemasan serangan balasan Iran.
Pengadilan Israel menentang pemerintah dan memerintahkan pendaftaran paksa orang-orang Yahudi Haredim untuk mendaftar menjadi tentara
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada hari Kamis (28/9/2024) mengubah aturan wajib militer untuk membela Yahudi Ultra-Ortodoks.
Temple Institute dijadwalkan mengadakan konferensi pada Rabu (27/3/2024) untuk membahas persiapan ritual keagamaan pengorbanan sapi merah.
RUU tersebut menjadi kontroversial karena memberika pengecualian terhadap kaum Yahudi Haredi Ultra-ortodoks untuk tidak mengikuti wajib militer Israel
Ben Gvir menjelaskan, izin kepemilikan senjata diberikan kepada sebanyak 100.000 warga sipil Israel dari sekitar 300.000 permohonan yang diajukan
Gallant tidak mengajukan rancangan undang-undang baru ke Knesset yang mengecualikan Yahudi ultra-Ortodoks dari dinas militer