androidvodic.com

Arab Saudi dan The Sandbox Kembangkan Proyek Metaverse  - News

Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni

News, RIYADH - The Sandbox menandatangani memorandum of understanding (MOU) dengan Pemerintah Arab Saudi untuk mengembangkan proyek metaverse di konferensi LEAP 2023 yang berlangsung di Arab Saudi.

Dikutip dari Cointelegraph, inisiatif menuju pengembangan metaverse terus menjadi fokus dan minat utama yang signifikan di kawasan Timur Tengah, dengan konferensi LEAP di Riyadh, Arab Saudi, menyoroti topik utama dalam industri ini.

The Sandbox merupakan dunia virtual berbasis blockchain yang didirikan pada 2011.

Upacara kemitraan diadakan di konferensi tersebut pada Selasa (7/2/2023), untuk mengakui nota kesepahaman (MOU) baru antara The Sandbox dan pemerintah Arab Saudi

Berdasar postingan media sosial dari salah satu pendiri dan COO Sandbox, Sebastien Borget, MOU dengan Otoritas Pemerintah Digital Arab Saudi (DGA) bertujuan menjelajahi, menasihati, dan mendukung” satu sama lain dalam pengembangan metaverse.

Meskipun tidak ada pembaruan lebih lanjut tentang sejauh mana kemitraan ini, kedua belah pihak telah secara aktif mendorong batasan ruang Web3 relatif terhadap bidang keahlian mereka.

The Sandbox telah bermitra dengan beberapa nama besar baik di dalam maupun di luar ruang Web3 termasuk Snoop Dogg, Gucci, TIME, Atari, HSBC dan Warner Music Group.

Konferensi yang berbasis di Arab Saudi diadakan saat Timur Tengah terus membangun kawasan ini sebagai pusat perkembangan teknologi baru.

November lalu Abu Dhabi di Uni Emirat Arab dipilih sebagai lokasi untuk asosiasi blockchain Timur Tengah, Asia dan Afrika yang baru dibentuk.

Baca juga: Jadi Pesaing Meta, Apple Siap Terjun ke Metaverse di 2023

Sebelumnya, Pusat Keuangan Internasional Dubai melembagakan rezim token kripto, untuk diterapkan ke semua token digital yang diakui di zona tersebut. Kota ini telah lama menjadi pusat inovasi regional dalam hal ruang Web3.

Ambisi tersebut membuka toko Non-Fungible Token (NFT) pertama, dan Dubai merilis peraturan yang telah lama ditunggu-tunggu untuk penyedia aset virtual pada Selasa.

Baca juga: Tidak Goyah Meski Rugi 13,7 Miliar Dolar AS, CEO Meta Tetap Ingin Kembangkan Metaverse

Dalam survei yang dilakukan oleh KuCoin pada Juli lalu, Arab Saudi dinyatakan sebagai pasar yang signifikan untuk adopsi mata uang digital karena peraturan yang berlaku di sana.

Pemerintah Arab Saudi saat ini sedang meneliti kemungkinan untuk merilis mata uang digital bank sentral (CBDC). 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat