androidvodic.com

Tak Disangka, Sumber Senjata Brigade Al Qassam Hamas Justru Berasal dari Tentara Israel Sendiri - News

Tak Disangka, Sumber Senjata Brigade Al Qassam Hamas Justru Berasal dari Tentara Israel Sendiri

News - Sejumlah besar senjata yang digunakan oleh Brigade Al-Qassam, sayap militer gerakan Perlawanan Palestina Hamas potensial berasal dari tentara Israel sendiri.

Hal itu menurut sebuah laporan yang diterbitkan pada Minggu (28/1/2024) oleh New York Times.

Laporan itu mengulas kemungkinan-kemungkinan asal usul senjata yang digunakan sayap militer Hamas hingga mampu bertahan dalam perlawanannya menghadapi agresi skala besar Israel di Gaza sejauh ini.

Baca juga: Israel Geram, Bagaimana Caranya Senjata-Senjata China Jatuh ke Tangan Hamas Buat Musnahkan IDF?

Menurut laporan tersebut, data intelijen yang dikumpulkan oleh para ahli senjata, pejabat Israel dan Barat telah mengungkapkan kalau Brigade Al Qassam mendapat persenjataan dari amunisi IDF yang gagal meledak di Gaza

“Hamas telah mampu membuat banyak roket dan persenjataan anti-tank dari ribuan amunisi yang gagal meledak ketika Israel melemparkannya ke Gaza”.

“Yang jelas sekarang adalah senjata yang digunakan pasukan Israel untuk menegakkan blokade Gaza selama 17 tahun terakhir kini digunakan untuk melawan mereka,” kata laporan itu.

Baca juga: Level Manufaktur Militer Gaza Bikin Kaget Israel, Brigade Al-Qassam Punya Kapasitas Tak Terbatas

Laporan The New York Times mengutip Michael Cardash, mantan wakil kepala Divisi Penjinak Bom Polisi Nasional Israel dan seorang konsultan polisi Israel, yang mengatakan kalau “persenjataan yang tidak meledak adalah sumber utama bahan peledak bagi Hamas”.

Selain itu, “Pemerintah Israel juga tahu bahwa gudang senjata mereka rentan terhadap pencurian.”

Menurut New York Times, ribuan amunisi dan granat “dicuri dari pangkalan yang tidak dijaga dengan baik” dan dikirim ke Tepi Barat dan Gaza “melalui Sinai”.

Baca juga: Tanda Kian Jelas, Israel Segera Serang Lebanon: Tumpuk Logistik di Perbatasan Buat Lawan Hizbullah

Sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam.
Sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam. (BNN News)

Hamas Kreatif

"Pengepungan yang diberlakukan oleh otoritas Israel di Gaza pada tahun 2007 “memaksa Hamas untuk menjadi kreatif,” menurut laporan tersebut.

"Oleh karena itu, kemampuan manufaktur Hamas sekarang cukup canggih untuk membuat hulu ledak bom yang beratnya mencapai 2.000 pon, untuk memanen bahan peledak tersebut dan menggunakannya kembali,” tambah laporan tersebut.

The New York Times menyatakan, setelah perang Israel tahun 2014, Brigade Al-Qassam, membentuk tim teknik untuk mengumpulkan amunisi yang belum meledak seperti peluru howitzer dan bom MK-84 buatan Amerika.

Selain itu, pada 2019, Brigade Al-Qassam dilaporkan menemukan ratusan amunisi di dua kapal militer Inggris era Perang Dunia I yang tenggelam di lepas pantai Gaza satu abad sebelumnya.

Baca juga: Jauh Lebih Kuat dari Hamas, Jenderal Israel: Hizbullah Tanpa Berkeringat Ambil Alih Wilayah Utara

TEMUKAN PABRIK SENJATA- Israel mengklaim telah menemukan Pabrik Senjata Bawah Tanah di Gaza, tapi pada saat yang sama serangan roket ke Tel Aviv justeru makin gencar. Dalam sebuah video yang beredar di akun X IDF, Israel mengumumkan bahwa mereka telah menemukan lokasi pembuatan senjata terbesar di Gaza.
TEMUKAN PABRIK SENJATA- Israel mengklaim telah menemukan Pabrik Senjata Bawah Tanah di Gaza, tapi pada saat yang sama serangan roket ke Tel Aviv justeru makin gencar. Dalam sebuah video yang beredar di akun X IDF, Israel mengumumkan bahwa mereka telah menemukan lokasi pembuatan senjata terbesar di Gaza. (Tangkapan layar Twitter/IDF)

Menurut analis kebijakan Timur Tengah Ahmed Fouad Alhatib, cara paling penting bagi Hamas untuk mendapatkan persenjataan adalah melalui produksi dalam negeri.

Israel dilaporkan telah melakukan lebih dari 22.000 serangan di Jalur Gaza yang terkepung sejak 7 Oktober.

Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, 26,422 warga Palestina telah terbunuh, dan 65,087 terluka dalam genosida Israel yang sedang berlangsung di Gaza mulai tanggal 7 Oktober.

Perkiraan Palestina dan internasional menyebutkan bahwa mayoritas dari mereka yang terbunuh dan terluka adalah perempuan dan anak-anak.

(oln/pc/*)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat